Welcome to My Page

IMAN DAN AMAL SOLEH

Sabtu, 02 April 2011

Melepas Kedok Jama'ah Tabligh

KATA PENGANTAR
Sebagai seorang pengamat harokah di Indonesia, saya tertarik
dengan ucapan pimpinan Jemaah Tabligh (istilah yang penulis
pakai buat orang yang kerja dakwah di masjid Kebon Jeruk) di
Indonesia, ketika seorang ustadz kritik jemaah tabligh. Beliau
(almarhum) katakana : “Jangankan kerja tabligh, „kentut tabligh‟
saja anda tak paham.”
Setelah saya amati program yang diadakan yakni khuruj fi
sabilillah ternyata kerja tabligh yang mereka buat seperti
khazanah lautan yang tak habis jika digali.
Orang menyangka bahwa karang adalah lautan, air adalah
lautan, ada yang menyatakan juga ikan, rumput laut, pasir, dsb.
Padahal lautan adalah kumpulan dari itu semua secara
menyeluruh.
Kebanyakan pencemooh jemaah tabligh hanya melihat sebagian
dari kerja jemaah, sehingga terlihat kekurangan disana sini
seperti anggapan mereka tentang bodohnya ahli jemaah dalam
hal masail, hukum Islam, dsb. Kalaulah kita mau melek sedikit,
membuka hati dan mau menerima kekurangan mereka, maka di
balik itu ada suatu kekuatan yang akan menjadi harapan bagi
kejayaan umat Islam.
Mereka tampil di permukaan, berjalan di tengah manusia dengan
segala kekurangan, tetapi hati mereka tawajjuh kepada Allah
SWT, sehingga Allah tampakkan bantuan-Nya ke atas mereka.
Banyak negeri yang sudah didirikan markaz dakwah mereka, tak
ada suatu kekuatan pun yang bisa membendung, mereka laksana
air bah.
Islamisasi di segala bidang tak terlihat tetapi dapat dirasakan
oleh umat. Mereka tak suka expose di media masa, hasil kerja
mereka hanya untuk menyenangkan Allah dan Rasul Nya.
2
Dalam buku ini saya mencoba melepas sedikit tirai/kedok
mereka yang masih tersembunyi di mata orang awam, agar
mereka objektif menilai kelebihan dan kekurangan jemaah
tabligh, dan tidak mendengar dari satu pihak yang memiliki
hasad terhadap hasil kerja mereka.
Walaupun saya menyadari tak dapat menjelaskan itu semua
secara gamblang karena perlu keseriusan dalam hal ini, juga
penyertaan diri dalam program khuruj fi sabilillah bersama
mereka, namun semoga saja dari sedikit apa yang saya ketahui
ini dapat menjadi jembatan persatuan umat agar tidak saling
mencaci dan mencari-cari kesalahan saudara muslim, sehingga
hari demi hari kita sibuk memikirkan bekal kita untuk berjumpa
dengan Allah SWT.
Dan akhirnya saya pun akui bahwa „kentut‟ tabligh saja saya tak
tahu. Wallahu a‟lam.
Catatan : Dalam buku ini saya gunakan nama Jemaah Tabligh
untuk menyebut orang-orang ahli dakwah karena hal ini sudah
masyhur di kalangan awam.
MISTERI JEMAAH TABLIGH
Tiba-tiba saja dunia heboh ketika menyaksikan di jalan-jalan, di
kantor-kantor, tempat perbelanjaan, di pasar-pasar terlihat lakilaki
berjenggot dan memakai gamis, celana di atas mata kaki
berjalan dengan bebasnya, tak terkesan dengan suasana. Adat
memakai kopiah bagi laki-laki dan bercadar bagi wanita mulai
hidup di tengah-tengah masyarakat dan terasa tak tabu lagi. Ada
apa gerangan ?
Pemandangan kontras terjadi di sekitar Masjid Jami‟ Kebin Jeruk
yang menjadi pusat kegiatan seluruh Indonesia bagi satu jemaah
yang dinamakan oleh kebanyakan orang jemaah tabligh. Di
tengah hingar-bingarnya kota Jakarta dengan kehidupan malam
3
yang berbau sex dan kriminal, ada kumpulan orang yang terlihat
bergamis sopan, selalu tundukkan pandangan bahkan tak
memandang sedikit pun kepada wanita-wanita yang lalu lalang
dengan pakaian seronok.
Pemuda-pemuda yang biasa menghabiskan masanya dengan
hura-hura terlihat begitu antusias dalam mengamalkan agama,
orang kaya dengan mobil mewah terlihat tawadu‟ tak
menampakkan kekayaannya. Padahal konon menurut mereka
terkadang yang hadir dalam pertemuan mereka di malam jumat
ada pejabat Negara, namun tidak terlihat perbedaan di antara
mereka. Masya Allah…!
ASAL USUL NAMA JEMAAH TABLIGH
Nama Jemaah Tabligh sendiri sampai sekarang tak ada yang tahu
dari mana asalnya. Karena orang tak akan temukan plang-plang
nama di depan markaz mereka sebagaimana layaknya organisasi
atau kelompok seperti secretariat AHMADIYYAH, LDII atau
memiliki majalah atau bulletin yang menjadi Icon harakah seperti
Hizbuttahrir, atau majalah Khilafah untuk Jemaah Khilafatul
Muslim, majalah salafi untuk kajian salafi (termasuk assunnah,
arrisalah, dsb) tak ada kop surat yang bersimbol “tabligh”, kaos,
spanduk, selebaran, yang mempropagandakan kelompok.
Misalnya bentuk partai.
Dan yang lebih menarik mereka tidak menarik dana dari
manapun, tak ada rekening Bank yang mewakili mereka untuk di
transfer sebagai dana perjuangan harokah lain. Kenyataan yang
aneh mereka bisa pergi melalang buana ke seluruh dunia tanpa
terkecuali, orang kaya, orang miskin, pejabat, petani, tukang
somay, dll.
Seorang yang awam dari mereka jika ditanya tentang dari mana
ia dapatkan dana? Mereka selalu katakana dari Allah..! Sumber
4
dana mereka berasal dari kantong-kantong mereka sendiri karena
mereka membuat tertib “berjuang di jalan Allah dengan harta
dan diri sendiri.”
Sedangkan nama jemaah dinamakan oleh orang yang tak simpati
kepada gerakan mereka bermacam-macam nama yang diberikan
kepada mereka, ada yang menamakan JT (di Jakarta) tetapi di
Palu namanya „musafir‟. Di India dan Pakistan orang cukup
katakan „jemaah‟ langsung paham kalau itu mereka. Ada juga
yang katakan jemaah jenggot, jemaah sarung, jemaah kompor,
jemaah sendalan, bahkan yang ekstrem mereka katakan jemaah
pengangguran karena selalu berada di Masjid.
Tetapi orang-orang yang menjadi penanggung jawab jika ditanya
tentang nama jemaah mereka, mereka akan cerita tentang syaikh
besar mereka yakni Syaikh Maulana Muhammad Ilyas Rah.A
yang pernah mengatakan :
“Jika saya disuruh menamakan Jemaah yang saya buat ini,
maka akan saya namakan Jemaah Pergerakan Iman (Harakatul
Iman), tetapi kita tak boleh menambah nama dalam Islam
dengan nama.”
Salah seorang ulama mereka Syaikh Maulana Jamil di dalam
ceramahnya mengatakan : “Jangan mengatakan kita orang
tabligh karena perkataan itu memecah belah umat Islam.”
JEMAAH TABLIGH TIDAK MEMILIKI KARTU
KEANGGOTAAN
Jika seseorang diajak oleh mereka untuk keluar di jalan Allah
yang disebut tasykil dalam istilah mereka, maka cukup
mendaftarkan dirinya dengan mencatat nama di tim tasykil yang
mereka tunjuk. Kemudian orang itu akan dimasukkan ke jemaah
yang sudah di bentuk sekitar 10 orang atau lebih (jemaah
minimal berjumlah 3-4 orang).
5
Di dalam jemaah ada orang yang sudah lama aktif dalam tabligh,
ada yang baru, ada ustadz, bahkan terkadang Hafidz Al Quran.
Tidak ada kartu anggota yang diberikan kepada jemaah, sehingga
tidak seperti organisasi yang memiliki kartu keanggotaan.
Pernah ada seorang yang ikut dengan mereka namun disebabkan
kekecewaan terhadap oknum di dalam tabligh, maka orang itu
katakan : Saya akan keluar dari Jemaah Tabligh. Maka mereka
katakan : Bagaimana anda akan keluar dari Tabligh sedangkan
anda tak pernah masuk tabligh, sebab di Tabligh tak ada
keanggotaan.
Mereka beranggapan bahwa Tabligh bukanlah sebuah Nama
Jemaah tetapi Tabligh adalah sebuah kerja yang harus dibuat oleh
seluruh orang Islam tanpa terkecuali. Bahkan diantara mereka
berkata : Kami di Tabligh bukan disuruh masuk tetapi di suruh
keluar yakni keluar di jalan Allah.
AQIDAH JEMAAH TABLIGH
Aqidah Jemaah Tabligh adalah Ahlu Sunnah wal Jamaah, ini bisa
dibuktikan dari ucapan para masyaikh mereka di Pakistan, di
Indonesia bisa langsung ditanyakan kepada Kyai-Kyai yang
sudah ambil bagian dalam kerja Dakwah ini.
Walaupun tidak mempropagandakan Aqidah Ahlu Sunnah wal
Jamaah dengan lafadz, namun bisa dibuktikan sbb:
1. Di Pondok Pesantren mereka baik yang di Reiwind Pakistan
atau di dalam negeri (Magelan dan Temboro misalnya)
dikaji kitab Kutubussittah, artinya bukan seperti orang syiah
yang anti Bukhari atau sebagian kelompok lain
„menuhankan‟ Bukhari dan menafikan kitab Hadits yang
lain).
6
2. Di dalam kitab yang mereka baca secara Ijtima‟I misalnya
Fadhilah A‟mal mengutip kisah semua sahabat tanpa
membedakan.
3. Ulama-ulama mereka menulis syarah Kutubussittah seperti
Syarah Imam Abu Daud dan Imam Muslim (kitabnya
beredar di India). Maulana Zakariya Rah. A menulis syarah
Muatho‟ yakni kitab Auzajul Masalik.
4. Tidak pernah mengatakan Al Quran adalah makhluk seperti
kaum Mu‟tazilah.
5. Tidak ada pengkramatan kubur-kubur seperti Breelwie di
India bahkan golongan penyembah kubur membenci
mereka (penulis membuktikan sendiri melihat
ketidaksukaan Breelwie kepada Jemaah Tabligh). Sementara
isu fitnah yang mengatakan orang tabligh tawaf di kubur
semuanya tidak betul. Wallahi..!
6. Tak ada ajaran mereka tawaf di kubur. Kubur yang mana?
Sedangkan di markaz Reiwind tidak ada kuburan satupun
di sana. Wallahi!
7. Tidak ada amalan dzikir-dzikir khusus atau wasilah
terhadapa wali-wali / makhluk untuk sampai kepada Allah.
Dapat dibuktikan… datanglah ke markaz mereka tak ada
satupun ruangan khusus yang digunakan untuk amalan
demikian, dan tak pernah diajarkan mereka bahkan mereka
selalu berkata: “Makhluk adalah hijab antara hamba dengan
Allah bukan sebagai wasilah”.
Uluhiyyah mereka lurus hanya beribadat kepada Allah SWT saja
bahkan dalam ceramahnya Ulama mereka Syaikh Saad Al
Kandahlawi telah katakan bahwa maksud ruku‟ dalam sholat
adalah agar kita tak boleh menundukkan kepala kita kepada
selain Allah SWT. Bahkan mereka katakan : Bahwa
7
menundukkan kepala kepada orang lain adalah hakikat
penyembahan.
Di Markaz Reiwind jika kita memberi salam sambil menunduk
maka para ulama di sana akan marah.
Sedangkan Rububiyyah mereka tak bisa diragukan lagi mereka
siap tinggalkan anak isteri karena keyakinan yang kuat bahwa
Allah Ar Raziq (Maha Pemberi Rizqi). Mereka datang ke negeri
kafir dengan mengandalkan kekuatan amal, yakin Allah yang
berkuasa sedangkan makhluk tak bisa memberi manfaat dan
mudharat tanpa izin Allah SWT terlihat dari ceramah-ceramah
mereka tentang Qudratullah, Pertolongan Allah kepada para
Nabi, shahabat, serta berbicara tentang ta‟rif iman yang ada
dalam Al Quran dan Al Hadits.
Justru orang-orang yang mengkritik aqidah Jemaah Tabligh
ketika mereka diajak / tasykil : Ayo kita keluar di jalan Allah 4
bulan.!! Kebanyakan mereka menjawab. Hah..!! 4 bulan
tinggalkan anak isteri, gak kerja, anak saya makan apa? Ini
aqidah rububiyyah apaan???
8
SEKITAR MARKAZ NIZAMUDDIN
Nizamuddin merupakan Basti atau kampung di kota New Delhi.
Sebagaimana Nabi-Nabi diutus seluruhnya di Ummul Qurro‟
atau ibu kota, begitu pulalah Jemaah Tabligh membuat kerja dan
mengendalikan gerakan diseluruh dunia dari Ibu Kota Negara
India yang mayoritas beragama Hindu.
Bahkan mereka dihadirkan di tengah-tengah gencarnya
kebencian kaum Hindu dan Sikh di India. Tak jarang kekerasan
fisik dilakukan oleh orang Hindu terhadap umat Islam lebih-lebih
tatkala perpecahan India dan Pakistan. Jutaan umat Islam mati
dibunuh di India. Tetapi terlihat banyak pertolongan Allah
kepada Jemaah yang mubarok ini.
Mereka tetap eksis, di tengah gejolak negeri India dan hingar
bingar kota New Delhi. Pada saat terjadi peperangan antara
Pakistan dan India, Syaikh M Ilyas Rah A. tetap perintah
jemaahnya tetap hidupkan amalan masjid, tak terkesan dengan
peperangan tetapi kesan kepada amalan agama.
Markaz mereka terdiri dari 5 lantai, bangunannya tak besar. Di
dalam bangunan masjid terlihat garis hijau terang pada plafon
untuk menunjukkan bahwa bangunan asli Nizamuddin di zaman
Syaikh Ilyas sangat kecil, lainnya merupakan perluasan masjid
mengingat tak muat lagi menampung jemaah yang datang dari
seluruh dunia.
Karena pelebaran itulah maka makam Syaikh Ilyas yang berada
di belakang masjid akhirnya menempel dengan tembok masjid
yang merupakan pembatas antara kuburan dengan masjid. Jika
kita tidak bertanya dimana makam itu, maka kita tak akan tahu
karena makam itu tak dapat dilihat langsung dari lantai dasar
Karena tebalnya dinding pembatas dan tak adanya jendela antara
kubur dengan masjid. Kita baru bisa lihat kalau kita naik ke atas
lantai.
9
Di depan masjid ada lokasi kuburan orang tempatan, antara
mihrab dengan lokasi kuburan dibatasi oleh jalan setapak
sehingga tanah kuburan dengan masjid tidak bersatu. Karena
padatnya kota New Delhi di depan pintu markaz ada pasar
tradisional yang umumnya berdagang adalah orang India yang
belum ambil kerja dakwah, terlihat dari kumis-kumis mereka
yang tebal dan banyak yang cukur jenggot mereka.
Ruang bawah adalah dapur, tempat makan jemaah tempatan
yang berasal dari India dan tempat wudhu dan sebagian tempat
sholat bagi tempatan. Lantai dua merupakan ruang sholat
dimana imam sholat berada di sana. Sholat lima waktu di Imami
oleh Maulana Saad Al Kandahlawi, seorang yang faqih dalam
ilmu agama. Lantai dua juga merupakan tempat makan foreign
jemaat yang dari berbagai Negara, di sana mereka makan
bersama para masayikh mereka di antaranya Maulana Zubair,
Maulana Mustaqim, Maulana Daud, dan Maulana Yaqub.
Para tamu dari luar negeri beristirahat di lantai 3 terkadang jika
penuh di lantai yang lebih atas lagi. Lantai 5 digunakan untuk
menjemur pakaian. Tak ada tulisan apapun di dalam masjid
kecuali penuntun arah seperti Istiqbal (tempat menerima tamu).
Tulisan Tasykil untuk menunjukkan tempat mencatat nama
ketika hendak keluar di jalan Allah. Tulisan Foreign untuk
menunjukkan tamu, dsb yang semua petunjuk itu sebagai
penunjuk arah bagi tamu yang baru pertama kali datang ke sana.
Tidak ada tulisan seperti yang dituduhkan oleh para PENDUSTA
bahwa di markaz Nizamuddin ada tulisan sandi di pintu mereka
berlambang surat Al Falaq, An Naas dan berbagai angka sandi.
Masjid mereka bersih dari tulisan kaligrafi apapun. Di depan
tembok masjid tertulis Banglawali Masjid yakni nama masjid
yang menjadi markaz.
10
Jika kita bertanya tentang Masjid Nizamuddin maka orang akan
mengantar kita ke masjid Nizamuddin yang merupakan makam
Nuzamuddin Aulia seorang wali tanah Hindustan dimana orang
di sekitar sana memuja-muja kuburan wali-wali dan beribadat
kepada mereka. Letak masjid itu hanya beberapa ratus meter dari
Markaz Tabligh yakni Banglawali Masjid.
Disinilah letak kekeliruan para pengeritik di mana mereka
melihat Nizamuddin Masjid tempat pemujaan kubur. Penulis
sendiri ketika berkunjung ke sana dan di bandara ditawarkan
oleh pengemudi Reksa (bajaj) dengan teriakan
Nizamuddin….Nizamuddin…Nizamuddin, maka ketika naik
penulis dibawa ke Masjid Nizamuddin Aulia tempat pemuja
kubur. Pakaian mereka dan jenggot serta atribut sama dengan
jemaah tabligh. Sehingga banyak orang menyangka bahwa
jemaah tabligh penyembah kubur, sehingga ucapan ini perlu
TABAYYUN datang ke sana membuktikan langsung. Itulah
sebabnya setiap jemaah diseru untuk pergi ke sana untuk
menjawab sendiri tuduhan FITNAH yang menyebar.
Makanya tak ada jemaah tabligh yang goyang keyakinannya
setelah ke sana walaupun di internet, buku-buku, majalahmajalah,
yang mengkritik mereka habis-habisan tetapi keyakinan
para tablighi tak goyah karena mereka telah melihat langsung
KEBOHONGAN para PENDUSTA yang mengkritik mereka.
MARKAZ REIWIND
Reiwind ada di wilayah Lahore. Dari kota Lahore dengan bis kita
akan sampai dalam waktu setengah jam ke sana. Markaz mampu
menampung 20.000 jemaah setiap hari. Tampak setiap orang di
dalamnya sibuk dengan amal. Tak ada perkara dunia yang
dibicarakan.
11
Musyawarah agama dilakukan tiap hari sekitar 2 jam pada jam 8
atau jam 9 pagi. Sepuluh ribu orang dihantar keluar di jalan Allah
setiap harinya baik dalam maupun ke luar negeri. Dalam pada itu
juga 10.000 orang setiap hari masuk selesai bergerak keluar di
jalan Allah. Suasana seperti shahabat Nabi dalam
mempersiapkan Jihad akan tampak di sana.
Setiap subuh Masyaikh mereka yakni Syaikh Abdul Wahhab
memberi ceramah pentingnya Usaha Atas Agama. Jam 10
diberikan bayan Nasihat bagi yang mau keluar di jalan Allah
yang dinamakan Bayan Hidayah. Ada sepuluh halaqoh di dalam
markaz setiap hari dan program markaz baru berakhir setelah
jam 12 malam di musim panas dengan pembacaan kitab
Hayatusshahabah.
Ada 6 amalan ijtimaiyyat dalam markaz, yakni :
1. Musyawarah Harian
2. Bayan Hidayah
3. Taklim Ba‟da Dzuhur
4. Bayan Ba‟da Ashar
5. Kargozary (laporan perjalanan) selama keluar di jalan Allah
6. Taklim Akhir
Para ulama di sana menekankan selalu hadir dalam majlis
ijtimaiyyat amal, bahkan Syaikh Ihsan dalam ceramahnya selalu
mengatakan : “Siapa yang tidak hadir dalam 6 amalan ijtimaiyyat
markaz maka sebenarnya pada hakekatnya tak pernah datang ke
Reiwind.
Jika memperhatikan markaz mereka di Reiwind kita akan
tercengang dibuatnya, bagaimana tidak? Para tamu yang
berjumlah lebih dari sepuluh ribu orang setiap hari dijamu
makan gratis dengan lauk pauk daging setiap hari 3 kali
ditambah minum susu / cae (teh susu) atau yogurt setiap pagi
dan sore. Belum lagi listrik mereka begitu banyak
12
penggunaannya, untuk air mandi, cuci, dan minum. Air kran di
sana terasa hangat di musim dingin dan terasa dingin di musim
panas.
Ahli dunia akan berfikir bagaimana cara manajemennya? Padahal
Reiwind bukanlah pabrik yang punya produksi yang bisa dijual
untuk membiayai operasional. Di sana hanya kita temui orang
yang sibuk fikirkan agama, suara dakwah antar mereka terdengar
seperti lebah, orang bicara kebesaran Allah, saling senyum,
salam, dan ikrom terlihat di sana.
Mungkin tak ada satu Negara yang sanggup buat seperti mereka
dalam melayani tamu.
MARKAZ KEBON JERUK INDONESIA
Di Jalan Hayam Wuruk 83 di kelilingi oleh kesibukan kantor,
toko, bahkan ada yang buka 24 jam. Maka di Masjid Kebon Jeruk
hidup amalan masjid 24 jam. Kalau kita datang jam berapa saja
maka istiqbal siap layani kita.
Masjid ini merupakan masjid tua yang dibangun oleh seorang
Muslim Cina yang makamnya berada di samping kiri masjid jika
kita masuk dari pintu belakang dan sebelah kanan masjid jika
masuk dari pintu depan.
Makam ini tadinya ada di luar masjid tetapi karena kebutuhan
jemaah yang sudah tidak ketampung lagi maka dilebarkan ke
belakang. Sekarang makam itu dibatasi dinding antara masjid
jadi seolah berada di luar masjid. Jika orang baru datang ke sana
maka tak akan tahu kalau itu adalah makam.
Tak ada orang yang khusus ke sana untuk menziarahi makam
itu, bahkan dilarang, karena makam dan masjid merupakan cagar
budaya yang jadi asset pemerintah ibu kota. Bahkan banyak
orang tabligh yang berasal dari daerah tak tahu kalau itu
kuburan.
13
MALAM MARKAZ JEMAAH TABLIGH
Umumnya mereka berkumpul seminggu sekali dalam Ijtimaiyyat
(Di Pakistan dikenali dengan istilah Shabi Jumat). Seluruh
markaz dunia dan Negara mengadakan pertemuan di malam
jumat sedangkan markaz daerah seperti Sukabumi di malam
minggu, Bogor di malam minggu, tangerang di malam sabtu, dsb.
Di markaz Indonesia Masjid Kebon Jeruk setiap malam jumat
hadir sekitar 5000 orang. Mereka ada yang berpakaian tentara,
polisi, pegawai kantor, umumnya bergamis dan berwarna putih.
Tidak ada komando khusus untuk berpakaian tetapi umumnya
mereka menggunakan model jubah atau gamis Pakistan.
Di luar negeri sendiri malam markaz sama di malam jumat.
Bahkan di markaz Sri Petaling yang megah sering disholati oleh
sultan Malaysia.
Di Karachi hadir dalam malam markaz sekitar 23.000 orang. Di
Peshawar sampai 2 kali malam markaz, yakni Sabtu dan Jumat
karena membludaknya orang yang hadir padahal betapa
besarnya markaz di sana. Di Faisalabad sampai dirikan markaz
baru karena tak muat lagi tampung jemaah.
Bayangkan kekuatan amal ijtimaiyyat yang mereka buat setiap
malam jumat bersambungan antar Negara dalam satu amal yang
sama, apakah hal ini tak menarik pertolongan Allah SWT ?
Bukankah Tangan Allah bersama Al Jamaah. Jemaah adalah
kumpulan orang beriman yang satu fikir, satu hati, dan satu
kerja.
TANTANGAN JEMAAH TABLIGH
Menurut ulama mereka, yakni Syaikh Yusuf Al Kandahlawi
bahwa tantangan kerja Tabligh bukanlah para peminum khamar
atau ahli maksiat tetapi tantangannya adalah orang dakwah juga
tetapi hanya menyeru orang kepada ibadat saja.
14
Ngajak orang hanya sholat, dzikir, dsb. Tetapi tidak menyuruh
orang untuk berdakwah kembali. Dia sholat dan ajak orang lain
untuk sholat juga.
KRITERIA PARA PENENTANG JEMAAH TABLIGH
Tak semua penentang jemaah tabligh adalah penentang hakiki,
tetapi kebanyakan mereka setelah begitu keras menentang
jemaah yang datang ke tempat mereka lama kelamaan hati
mereka menjadi lembut setelah melihat akhlak jemaah. Bahkan
tak jarang mereka akhirnya bergabung dengan para tablighi buat
kerja keluar di jalan Allah untuk sebarkan agama.
Adapun umumnya kriteria para penentang jemaah tabligh sbb :
1. Orang Yang Cinta Kepada Agama
Yakni para ustadz dan orang yang memiliki ilmu agama,
dimana dia dipercaya di suatu kampong sebagai penghulu
kampong atau ulama di tempat tersebut. Mereka menghalangi
jemaah karena khawatir tersebarnya ajaran sesat di tempat
mereka. Karena ketidaktahuan mereka terhadap jemaah
tabligh dan kehati-hatian di dalam mengemban amanat agama
agar umat tidak tersesat.
Biasanya type seperti ini karena keikhlasan mereka dan
mereka tabayyun dengan jemaah akhirnya Allah lembutkan
hati mereka, dan membiarkan jemaah membuat program di
tempat mereka sambil diawasi. Ketika tidak terlihat perbedaan
dalam ajaran barulah mereka terima jemaah. Hal ini banyak
terjadi di daerah Jawa Timur dan Madura.
2. Orang Yang Cinta Kepada Bangsanya
Umumnya mereka para perangkat RT sampai kecamatan,
dimana mereka khawatir aliran sesat masuk ke tempat mereka.
Sehingga terkadang mereka wajibkan surat jalan, KTP, dsb.
15
Setelah surat terpenuhi baru mereka menerima, tak jarang
ketika melihat perubahan yang terjadi di tempat mereka
barulah mereka simpati kepada jemaah bahkan sebagian
mereka ada yang ikut ambil bagian dalam jemaah. Hal ini
banyak terjadi di daerah Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dll.
3. Harokah Islam Yang Mempunyai Gerakan Politik
Dikarenakan jemaah tabligh tidak berpolitik dan bergerak
terus menyebarkan ajarannya kepada umat Islam secara
terbuka, maka hal ini potensi mengurangi suara mereka dalam
PEMILU. Jemaah Tabligh tak bisa diperlakukan seperti
oraganisasi lainnya dimana bisa dijadikan kantong suara
dengan cara Bargaining Politik akan memberikan jabatan
kepada Pemimpin Organisasinya. Sehingga Sang Pemimpin
akan anjurkan anggotanya memilih salah satu Partai Politik
dalam PEMILU. Tak ada satu ucapan yang mengomentari
tentang PEMILU / Politik di antara mereka, tak ada anjuran
untuk pilih partai tertentu.
Bahkan di saat PEMILU pun mereka tetap sibuk hantar jemaah
tak terkesan dengan suasana PEMILU, karena menurut mereka
pemimpin yang adil, jujur, amanat, saying rakyat akan Allah
hadirkan mengikut amalan orang-orang Islam. Jika umat Islam
mentaati Allah SWT, tidak maksiat maka sebagai rahmat yang
turun balasannya adalah diberikan pemimpin yang saying
kepada mereka. Jika orang Islam maksiat, tak mentaati
perintah Allah SWT, maka biarpun pemimpin yang
diangkatnya adil, jujur, sholeh, maka lambat laun pemimpin
itu akan rusak juga. Mereka meyakini ketaatan datang bukan
dengan bensa dan kekuasaan tetapi datang dengan USAHA
DAKWAH.
4. Harokah Kajian Yang Mengatasnamakan Al Quran dan Al
Hadits
16
Mereka mengatakan bahwa Jemaah Tabligh ahli BIDAH tidak
betul dalam Uluhiyyah dan tanpa ILMU dalam ibadat.
Hal ini wajar jika dilihat dari ta‟rif Ilmu seperti mereka. Ibarat
orang sekolah maka dinamakan PELAJAR adalah orang yang
sekolah saja, sedangkan orang yang tak sekolah walaupun bisa
baca tulis, bisa servis mobil, elektronik, dsb, tetaplah
dinamakan BUKAN PELAJAR.
Orang-orang yang terlibat dalam satu kajian menganggap
orang berILMU adalah orang-orang yang IKUT dalam kajian
mereka saja, sedangkan orang yang tidak ikut kajian mereka
biarpun mengerti fiqh, qiroaat, hafidz, muhaddits, dst, TETAP
bukanlah orang BERILMU di mata mereka. INTInya harus
NGAJI sama mereka.
Kekerdilan dalam berfikir terlihat di antara para pengkritik
dan seolah ingin matikan SUNNAH yang diamalkan oleh
jemaah tabligh seolah tidak SAH karena tidak belajar dari
mereka. Bahkan ada golongan yang berani berfatwa bahwa
Jamaah Tabligh bukanlah Ahli Sunnah Wal Jamaah.
Memang jemaah tabligh tak pernah mengekspose kata Ahli
Sunnah wal Jamaah tetapi dari mata kita dapat melihat bahwa
mereka amalkan SUNNAH Nabi dengan istiqomah dan
mereka hidup di dalam Jemaah orang-orang Islam tanpa
dibatasi territorial apapun.
Mereka tidak menyadari bahwa air yang mereka minum
berbeda. Mereka minum dari sumber ulama, syaikh-syaikh
yang ingin memerangi BIDAH dalam arti MADZHAB YANG
EMPAT, hanya mau kembali kepada AL Quran dan As
Sunnah.
Sedangkan orang tabligh di Khurasan (India, Pakistan,
Banglades, Iran, Afghanistan) adalah orang yang minum dari
17
sumber Hanafi. Mereka tak pernah tinggalkan Madzhab bukan
karena tidak pakai Al Quran dan Al Hadits.
Jujur saja jika orang Islam dalam memahami Al Quran dan
Al Hadits tanpa melihat Ulama maka itu adalah hasil
pemahaman sendiri.
Di antara ulama Khurasan memberi tamsil : Jika orang ingin
mencari BAKUL yang terbuat dari BAMBU apakah bisa dia
dapatkan di kebun bambu? Walaupun BAKUL dari bambu
tetapi untuk mencarinya bukan di kebun bambu melainkan di
PENGRAJIN BAKUL.
Begitu pula amalan agama walaupun dari Al Quran dan Al
Hadits tetapi tidak bisa kita beribadah dengan langsung
menggunakan Al Quran dan Al Hadits tetapi harus melihat
Ulama beramal karena mereka adalah Warotsatul Ambiyaa‟.
Para ahli anti BIDAH sering mengatas namakan Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qoyyim, padahal orang
tabligh pun memakainya dalam kitab Fadhilah A‟maal,
lihatlah dalam Fadhilah Dzikir dengan seksama.
5. Orang Ahli Fitnah Dengan Prinsip Yang Penting Bukan JT
Yakni orang yang tak tabayyun terlebih dahulu, hanya
membaca dari selebaran, atau ikut-ikutan orang lain. Karena
kebanyakan kecaman terhadapa Jemaah Tabligh dibuat secara
terbuka di Koran, majalah Islam, atau internet. Orang yang
berhati kotor, ada kebencian, hasad, maka langsung
menelannya dan sebarkan fitnah. Seperti beberapa khotib
menyuarakannya dalam mimbar-mimbar jumat.
Umumnya kecaman dengan gaya yang sama, dan itu itu saja
yang dibicarakan, seperti : Orang tabligh menyembah kubur,
meninggalkan anak isteri Dzolim, mengotori masjid, dunianya
/ perdagangannya bangkrut gara-gara keluar, hajinya ke
Pakistan bukan ke Makkah, dll.
18
Dan semua ini kalau diusut berasal dari satu kitab yang ditulis
oleh orang yang tak dikenal keilmuannya yakni TUWARIJI
yang beredar di seluruh dunia, yakni kitab HUJJATUL
BALIGHOH. Yang sangat mengherankan terkadang orang
yang memfitnah berani mengakui pernah ikut dalam Jamaah
Tabligh, tetapi umumnya setelah ditanya tentang istilah-istilah
yang merupakan bahasa hari-hari jamaah mereka tak
mengetahuinya, misalnya ditanya : halaqohnya dimana?
Istilah Tasykil, Tafaqud, Targhib, Zihn, Zumidar, dll.
Mereka seperti anak kecil yang punya mainan yang tak boleh
dipinjam oleh siapapun, sehingga mereka hanya ingin agama
jaya lewat tangan mereka, yang lain gak boleh.
Terkadang cacian kepada Jemaah Tabligh tidak
menguntungkan mereka sedikitpun bahkan merugikan
mereka secara waktu, harta dengan selebaran, dsb. Dan
terkadang mereka paham dari orang tabligh yang baca hasutan
mereka hanya sedikit saja yang terpengaruh, gak banyak. Itu
pun hanya orang yang tak ikut tertib tabligh dengan betul, dan
orang yang cari keuntungan dunia atau salah niat dalam
tabligh.
Namun mereka sudah disemangati oleh prinsip : “YANG
PENTING BUKAN TABLIGH”. Mereka kompak untuk
akhirnya dalam kekecewaan dunia dan akhirat.
Syaikh Saad Al Kandahlawi dalam ceramahnya katakana :
“Orang yang menentang kerja dakwah seperti
membenturkan kepala ke karang yang besar, pasti akan
hancur.”
Tertib di dalam Al Quran : Jika Dakwah datang maka orang
yang menerimanay akan dimuliakan, sedangkan orang yang
menolaknya bahkan menghinanya akan dihancurkan ALLAH
SWT.
19
PERBEDAAN DAKWAH JEMAAH TABLIGH DENGAN
HAROKAH LAINNYA
1. Dakwah Mereka Mendatangi Manusia Dengan Berjalan Kaki
2. Modal Dakwah Mereka Adalah Harta dan Diri
3. Dakwah Mereka Kepada Akar Bukan Ranting Yakni Kepada
Iman Bukan Fiqh
4. Dakwah Jemaah Tabligh Tak Ikut Suasana dan Keadaan
5. Dakwah Jemaah Tabligh Dimulai Dari Keutamaan Amal
6. Sasaran Dakwah Mereka Adalah Orang Bodoh, Orang
Miskin, Orang Pendosa (Preman, Koruptor, dsb)
7. Dakwah Jemaah Tabligh Tak Terkesan Dengan Kekuasaan
8. Dakwah Jemaah Tabligh Tak Terkesan Dengan Harta
9. Dakwah Mereka Tak Berpolitik
10. Dakwah Mereka Tidak Minta Upah
1. Dakwah Mereka Mendatangi Manusia Dengan Berjalan Kaki
Jemaah Tabligh mempunyai cara dakwah yang konvensional
yakni Dakwah Bil Aqdam dengan berjalan kaki jumpa manusia,
sedangkan kebanyakan harokah lain berdakwah didatangi
manusia seperti kajian-kajian mereka yang datang adalah orang
yang akan dengar dakwah mereka. Bahkan di saat harokah lain
telah memakai sarana Radio, TV, dan majalah untuk dakwah, di
markaz dakwah mereka komputer saja tidak ada.
Juga banyak yang gunakan media massa Televisi, Koran, majalah,
dan bulletin. Bahkan mereka dengan gunakan propaganda besarbesar
pasang iklan untuk kumpulkan massa dalam kongres
mereka. Sedangkan jemaah tabligh dakwah dengan senyapsenyap
namun dalam ijtima‟ mereka di 5 wilayah Indonesia
dihadiri ratusan ribu orang padahal tak ada satu iklanpun
tertempel di jalan bahkan di markaz mereka sekalipun.
Ketika ada orang yang kritik mereka : Bagaimana mungkin
dakwah masih cara begitu datang ke rumah tidak efisien,
20
bukankah sekarang ada TV, Radio, cukup kita ngomong di studio
dan didengar oleh banyak orang di rumah-rumah. Mereka
katakana : Dahulu shahabat Nabi dakwah dengan cara datangi
manusia maka satu negeri masuk Islam, satu kota masuk Islam,
satu kampung masuk Islam. Kini orang dakwah lewat majalah,
TV, Radio adakah satu keluarga saja masuk Islam?
Tetapi saksikanlah satu jamaah dihantar ke pegunungan Tengger
dengan berjalan kaki maka 124 Keluarga beragama Hindu telah
masuk Islam.
Ulama mereka katakan : Dakwah yang tidak ikut cara Nabi
dengan inovasi atau imitasi tak akan datangkan ketakwaan.
Tetapi kita dakwah harus duplikasi sehingga menjadi asbab
hidayah.
2. Modal Dakwah Mereka Adalah Harta dan Diri
Berbada dengan harokah lain jika ingin ada kegiatan apapun
apalagi yang bersifat pengiriman tenaga dainya pasti mencari
dana dari luar, di masjid-masjid selalu diumumkan soal dana.
Jemaah Tabligh beda, mereka tak bicara duit. Setiap orang yang
ingin keluar di jalan Allah maka membawa uangnya sendiri
untuk membiayai kebutuhannya sendiri.
Tak ada diumumkan jemaah tabligh butuh dana untuk kirim
jemaah ke Irian Jaya dsb, bahkan kotak infaq saja tak ada
dimarkaz mereka yang berjalan-jalan seperti di masjid lain.
3. Dakwah Mereka Kepada Akar Bukan Ranting Yakni Kepada
Iman Bukan Fiqh
Banyak harokah yang tak sabar jika lihat cara kerja jemaah
tabligh yang hanya bicara tentang Iman dan Amal Sholeh melulu.
Sementara mereka inginkan bukan hanya amar ma‟ruf tetapi nahi
mungkar, hancurkan kemaksiatan, dll.
21
Orang tua di jemaah mereka katakan Rasulullah tak pernah
hancurkan berhala dengan tangannya agar sahabat tak sembah
berhala, tetapi Rasulullah hancurkan berhala yang ada di hati
para sahabat, sehingga ketika hati mereka sudah penuh dengan
kebesaran Allah dan berhala talah dinafikan maka dihancurkan
sendiri dengan tangan mereka.
Mereka katakan : Dakwah Nabi kepada Iman dahulu, betulkan
yakin maka ketika yakin betul maka akan betulkan amal
manusia.
Syaikh Yusuf Rah A sebagai Amir Jemaah Tabligh yang kedua
ditanya orang : Kenapa orang tabligh tak nahi mungkar hanya
amar makruf saja. Maka Syaikh Yusuf Rah A katakan : Hadits
tentang hal ini bunyinya Jika kamu melihat kemungkaran maka
rubahlah dengan tangan, bukan hancurkanlah tetapi rubahlah!!
Lihatlah oleh kamu orang-orang yang telah keluar di jalan Allah
telah merubah kehidupannya dalam ketaatan.
Menurut mereka difinisi berkembangnya agama ditamsilkan
sebagai berikut : Seperti BAYI dan MAYAT keduanya sama-sama
dapat berkembang. Bayi yang dirawat dengan baik, sabar, maka
walaupun lambat bayi ini akan berkembang, dan akan disayang
oleh orang banyak. Setelah dewasa aka nada manfaat. Tetapi
mayat yang jatuh di kali juga berkembang menjadi besar dalam
hitungan jam, cepat. Tetapi baunya busuk dan tak disukai orang
menjadi sumber yang mengganggu. Begitulah agama yang
berkembang dengan ushul yang benar walaupun lambat akan
menjadi manfaat bagi umat, tetapi yang tak ikut ushul cepat maju
tetapi mudhorot buat umat.
4. Dakwah Jemaah Tabligh Tak Ikut Suasana Dan Keadaan
Dakwah yang dibuat Jemaah Tabligh tak terkesan dengan
keadaan baik dalam masa aman, maupun rawan. Panas dingin,
senang susah, mereka tetap keluar di jalan Allah ikut nishob yang
22
mereka tentukan sendiri. Tak seperti harokah lain baru kirim
jemaah kalau ada kejadian tertentu. Misalnya ada pemurtadan,
ada gempa bumi, tsunami, orang Islam di perangi, barulah
mereka buat kerja galang dana, ajak jemaah mereka ke sana.
Kalau jemaah tabligh mulai program maka akan dibuatnya
sampai mati.
Sampai-sampai ulama mereka Syaikh Ilyas Rah A beri nasehat :
Hendaklah kalian buat jaulah tak boleh berhenti walaupun
waktunya bertepatan dengan hari kematian ayah kamu, istri
kamu, anak kamu. Karena jika kalian tetap jaulah maka Allah
akan ampuni dosa keluarga kalian.
5. Dakwah Jemaah Tabligh Dimulai Dari Keutamaan Amal
Menurut mereka ILMU FADHOIL adalah TUJUAN sedangkan
ILMU MASAIL adalah KEPERLUAN untuk mewujudkannya.
Sedangkan harokah lain mereka mulai dari masail yakni ilmu
cara beramal yang betul. Seperti seorang anak diberitahu
Fadhilah seorang dokter bahwa dokter itu akan dapat uang
banyak, dapat kemuliaan di masyarakat. Maka anak itu akan
semangat belajar sungguh-sungguh dan dalam masa belajar
itulah ia belajar cari jadi dokter yang baik (masail).
BUKU FADHILAH AMAL
Kebanyakan orang mengkritik buku tersebut karena isinya berisi
hadits dhoif. Terjadi sedikit kejanggalan bagi para pengkritik
dimana pengeritik sendiri mempunyai kaidah bahwa hadits dhoif
boleh dijadikan hujjah untuk fadhilah atau untuk memberi
semangat muslimin mengamalkan agama. Sementara ketika
jemaah tabligh pakai hadits dhoif, banyak orang yang dahulu
memakai kaidah itu justru menyalahkan seolah terjadi sentiment
kepada mereka.
Menurut sebagian mereka : di dalam buku fadhilah amal berisi Al
Quran dan Hadits dan disebutkan derajat sanad haditsnya.
23
Sedangkan kisah dan tamsil serta hadits yang lain adalah untuk
menjelaskan hadits yang ada. Lihatlah hadits utama yang
menjadi pokok bahasan diberi nomer di setiap hadits sedangkan
FAEDAH atau PENJELASAN sama dengan kitab-kitab hadits
atau tafsir yang dibuat oleh ulama salaf seperti IBNU KATSIR
atau syarah Riyadhus Shalihin dalam menjelaskan ayat terkadang
menggunakan kisah ISRAILIYAT dan HADITS DHOIF.
Tetapi orang tidak menjadikan kitab Ibnu Katsir dhoif semua,
dan tetap dijadikan acuan dalam ilmu tafsir.
Penulis Fadhilah Amal yang disebut oleh para kritikus sebagai
Tablighi Nisob (istilah ini justru tak terkenal di India dan
Pakistan, mereka menyebutnya Kitab Fazail) adalah ULAMA
bESAR yang HAFIDZ dalam HADITS yaikni RAISUL
MUHADDITSUN MAULANA MUHAMMAD ZAKARIYA AL
KANDAHLAWI.
Dalam sejarah hidup beliau tertulis saat lepas dari sapihan
ibunya ia telah menghafal 5 ruku‟ Al Quran dan beliau HAFIDZ
Al QURAN dalam usia 7 tahun. Amalan paman beliau, ayah, bibi,
maupun saudaranya adalah para HAFIDZ AL QURAN dan
HADITS. Beliau menulis Kitab Fadhilah Amal sambil keluar di
jalan Allah dan setiap kali beliau hendak menuliskan hadits
dalam kitabnya beliau selalu sholat 2 rakaat terlebih dahulu,
selain itu beliau adalah pewaris dari thoreqat Chistiyyah yang
disandarkan kepada Ali Bin Abi Tholib berasal dari gurunya.
Jadi baik ilmu maupun amal ruhani tak diragukan lagi. Tak
mungkin beliau tak mengerti hadits dhoif dan shahih serta
maudhu‟ atau palsu, sedangkan seliau ada menulis satu kitab
syarah bagi kitab sunan Abu Dawud dan Al Muwatho‟. Lihatlah
keluasan ilmu beliau yang telah mencantumkan 84 kitab yang
menjadi acuan bagi buku Fadhilah Amal, maka seharusnya para
pengeritik langsung mengecek kepada Maroji‟.
24
Ilmu tentangMustholah hadits memiliki kaedah yang berbeda
tiap ulama dalam menentukan shahih dan dhoif. Sehingga kisah
yang masyhur hadits-hadits yang dhoif menurut syarat Bukhari
dan beliau ragu memuatnya dalam kitab beliau diambil oleh
Imam Hakim dan disusun menjadi kitab yang baru yang
dinamakan Al Mustadrak.
Menurut mereka perdebatan tentang shahih dan dhoif dalam
ilmu hadits sebenarnya telah ditutup pintunya karena terbukti
ulama-ulama masih meletakkan hadits yang dhoif dalam kitab
mereka seperti : Sunan Abu Dawud dan beberapa kitab
kutubussitah. Sebab kalau itu berbahaya bagi agama tentu sudah
dihapuskan dari kitab mereka karena mereka tak mau beresiko di
Yaumul Hisab.
Imam Nawawi Rah A dalam Al Adzkar telah memuat hadits
dhoif sebagai fadhilah. Begitu juga Imam Ibnu Taimiyyah dan
Ibnul Qoyyim Rah A huma.
Catatan : Kebanyakan kritik yang beredar baik buku maupun
internet terlihat asal saja dan hanya semata karena hasad belaka.
Terbukti ketika mereka menulis halaman yang dikritik seperti
dalam Fadhail Dzikr terbitan Kutub Khonat Faidzi dikatakan
halaman tertulis masalah WIHDATUL WUJUD, ternyata tak
betul karena di halaman tersebut bukan bercerita hal itu
melainkan tentang daftar isi…. Capek deh !!
PEMBAGIAN ILMU MASAIL DAN FADHAIL
Di dalam kaedah jemaah tabligh menyebutkan bahwa syarat
amal diterima adalah tahu fadhilahnya janji Allah dalam Amal
tersebut. Sebagaimana Hadits : Barang siapa yang berpuasa
karena Iman dan Ihtisab (berharap pahala) Al Hadits. Maka Nabi
pun menganjurkan beramal harus mengharap pahala.
25
Seorang ustadz mereka di Masjid Jami‟ Kebon Jeruk dalam
ceramahnya mengatakan : Beramal karena mengharapkan janjijanji
Allah adalah suatu bentuk KEIKHLASHAN.
Ulama mereka katakan : Sebagaimana orang yang hendak
menikah dengan seorang gadis. Ketika selesai menikah sang
gadis bertanya untuk dapatkan apa kamu menikah ?, maka orang
itu menjawab : untuk dapatkan hadiah perkawinan. Maka pasti
sang gadis akan marah! Karena seharusnya dia kawin karena
ingin dapatkan gadis itu sedangkan hadiah hanyalah efek dari
perkawinan.
Begitu pula dalam beramal tetaplah ikhlash semata karena Allah
SWT sedangkan janji-janji Allah pasti akan didapatkan. Orang
yang beramal tanpa yakin janji Allah maka seperti pesawat
terbang tanpa mesin.
Itulah sebabnya jemaah tabligh setiap hari ta‟lim ilmu fadhail 2
kali di masjid bersama jemaah masjid dan di rumah bersama ahli
keluarga mereka.
Maulana Ilyas Rah A katakan : Ilmu Fadhail memiliki derajat satu
tingkat di atas Masail karena dengan fadhail orang tergerak ingin
beramal dan pada saat yang sama mereka akan belajar masail
tentang amalan tersebut.
Ilmu Masail ibarat ban depan mengemudikan arah yang benar,
sedangkan ilmu fadhail adalah ban belakang.
Mereka juaga mengatakan : Lihatlah karena orang tabligh belajar
Fadhail maka hasrat untuk amal ditujukan untuk dirinya bukan
untuk menilai amalan orang, sehingga ketika belajar masail tak
akan salahkan orang lain karena agama adalah untuk diri sendiri
demi mencapai Ridho Allah.
Sedangkan orang yang tak taklim Fadhail tetapi langsung Masail
maka langsung melihat kesalahan orang lain karena agama
26
bukan ditujukan untuk dirinya tetapi untuk orang lain, mulailah
mereka menjadi Ahli Fatwa, Membid‟ahkan bahkan meremehkan
Madzhab yang di ijma‟ oleh para ulama.
Mayaikh mereka katakan : Penolakan terhadap madzhab dengan
mentah-mentah akan lebih banyak membawa orang kepada
kesesatan.
Jemaah tabligh tidak ada taklim masail khusus tabligh, tetapi
mereka mengarahkan kepada ustadz-ustadz masing-masing
walaupun belum ikut dalam khuruj. Sehingga kalau kita saksikan
di markaz-markaz mereka tak ada penyeragaman dalam shalat
seperti di harokah. Justru dalam perbedaan mereka harmonis, tak
ada yang salahkan satu sama lain. Prinsip dari jemaah tabligh
adalah menghargai persamaan bukan menghargai perbedaan
sehingga kebanyakan harokah lain berpecah dengan muslimin
lainnya.
6. Sasaran Dakwah Mereka Adalah Orang Bodoh, Orang
Miskin, Orang Pendosa
Pernah seorang yang dituakan di antara mereka ditanya kenapa
Jemaah Tabligh tak ada SEMPALANNYA, di seluruh dunia tak
ada TABLIGH TANDINGAN, tidak pernah terjadi keributan
dalam kepemimpinan, program, dll.
Maka mereka katakan : Perbedaan antara jemaah mereka dengan
jemaah lain adalah komponen pendukungnya. Jemaah mereka
dibangun oleh orang bodoh yang hanya ikut saja tak ada inovasi,
mereka taat kepada aturan jemaah, jemaah mereka orang miskin
yang tidak punya uang untuk bikin tandingan karena biasanya
orang kaya atau orang pandai jika usulan dalam jemaah ditolak
mereka akan bikin tandingan karena punya uang untuk
kumpulkan massa tandingan.
Jemaah mereka dibangun oleh orang-orang berdosa sehingga
mereka hanya ingin tobat agar dosanya diampuni sehingga
27
dengan cara apapun yang penting tobatnya diterima. Orang
miskin tak punya cita-cita yang muluk-muluk hidupnya hanya
untuk hari ini saja sehingga siap korban kapan saja.
Sedangkan harokah / organisasi lain senang jika orang pandai,
orang kaya, para pejabat, orang sholeh / ulama ikut dalam
jemaah mereka.
7. Dakwah Jemaah Tabligh Tak Terkesan Dengan Kekuasaan
Masyaikh mereka di Pakistan yakni Syaikh Abdul Wahhab ketika
melihat pejabat-pejabat datang ke markaz mereka dengan formil
dan pengawalan maka langsung beliau memerintahkan pejabat
itu balik, karena beliau khawatir jamaah di markaz Raiwind yang
hari-hari berjulah lebih dari 20.000 kehilangan tawajjuh kepada
Allah dan hatinya bergeser kepada kekuasaan seolah agama
dibangun dengan kekuasaan, mereka meyakini agama akan
wujud dengan pengorbanan.
8. Dakwah Jemaah Tabligh Tak Terksan Dengan Harta
Di Pakistan yang menjadi markaz terbesar di seluruh dunia
pernah di datangi oleh Perdana Menteri Pakistan Nawaz Syarif
membawa satu koper uang untuk operasional markaz. Syaikh
Abdul Wahhab telah TOLAK itu semua sehingga Nawaz Syarif
katakan : Ya Syaikh, Anda tak akan temui lagi orang yang bawa
uang sebanyak ini untuk markaz selain saya. Maka Syaikh Abdul
Wahhab katakan : Dan anda tak akan temui orang yang tolak
uang sebanyak ini selain saya.
Seorang dokter yang ikut jemaah mereka telah bercerita selama
dia datang di markaz mereka tidak ada ratupun orang yang
menyodorkan proposal. List sumbangan, bahkan kotak amal
yang berjalan pun tak ada, tak ada pembicaraan tentang uang
sumbangan. Tidak seperti di jemaah atau pengajian lain yang
isinya cerita dana melulu, proposal, infaq, dll intinya ingin tarik
uang umat untuk membiayai PERJUANGAN katanya.
28
9. Dakwah Mereka Tak Berpolitik
Seorang di antara jemaah senior mereka ditanya : Kenapa kalian
tak berpolitik bukankah Rasulullah berpolitik juga?? Orang itu
menjawab : Kalau kalian jeli mengamati pilihan untuk tidak
berpolitik adalah sebuah politik juga yakni POLITIK untuk tidak
BERPOLITIK. Mereka katakan : Kalau Rasulullah dahulu
politiknya adalah merendahkan diri sendiri dan meninggikan
muslimin lain, tetapi kalian sekarang berpolitik merendahkan
muslimin saling caci, saling kritik, dan meninggikan diri sendiri
seolah kalian yang terbaik.
Dalam politik Islam yang ada sekarang umumnya ingin turunkan
orang lain dan menikkan diri sendiri berbeda dengan politik
Nabi, Nabi datang kepada raja-raja untuk tawarkan Iman kalau
mereka mau tak perlu diturunkan seperti Najasy. Kalau mereka
menolak maka wajib bagi mereka bayar jizyah, kalau tidak mau
juga baru diperangi. Adakah hari ini politik seperti politik
Rasulullah ???
Mereka bukan tak berpolitik justru terlihat mereka sedang
membuka jalan agar wujud politik Rasulullah yang sebenarnya di
mana dimulai dari DAKWAH.
Mereka datang kepada pejabat-pejabat bahkan raja-raja agar mau
ambil kerja Dakwah sebagai maksud hidup. Mereka sedang
ambil aset Amerika secara perlahan-lahan. Mereka hantar
jemaah-jemaah Dakwah ke Amerika dan mereka buat usaha
sehingga turun hidayah di Amerika. Jika Amerika telah masuk
Islam bukankah aset mereka menjadi aset Islam.
Syaikh Abdul Wahhab -Amir Dakwah Pakistan- katakan : Dahulu
kami sebelum buat kerja dakwah, bangsa kami datang ke
Amerika cari duit untuk bangun Pakistan. Tetapi setelah dakwah,
kami cari uang di negeri sendiri setelah dapat kami belanjakan
pergi ke Amerika supaya orang Amerika dapat hidayah.
29
Ketika utusan Usamah bin Laden datang ke Reiwind maka
syaikh Abdul Wahhab kasih nasehat : kenapa kalian ajak orang
Islam seluruh dunia perangi Amerika. Kita dakwahkan mereka
dahulu dan doakan agar mereka dapat hidayah. Bahkan menurut
pengakuan mereka beberapa pemimpin dunia telah keluar di
jalan Allah bersama mereka seperti Putera Mahkota Kerajaan
Qatar.
Mereka datang ke orang pemerintahan bukan ambil kekuasaan
mereka tetapi agar para pemerintah mengamalkan agama di
dalam pemerintahannya, begitu juga orang kaya bukan untuk
ambil hartanya tetapi agar orang kaya dapat mentaati Allah SWT
dengan hartanya.
Sehingga tak mengherankan jika para pejabat, orang kaya, dan
alim ulama memiliki ketaatan yang tinggi kepada para ulama
mereka di India dan Pakistan sehingga mereka mudah diarahkan.
10. Dakwah Mereka Tidak Minta Upah
Mereka hanya minta bayaran dari Allah saja, tak ada maksud
untuk ambil uang dari mad‟u (orang yang di dakwah). Ini lah
yang menyebabkan mereka banyak ditentang oleh orang yang
menjadikan dakwah sebagai mata pencaharian, mereka terusik
dengan kehadiran jemaah sehingga mereka halangi jemaah
dalam kampungnya, mereka katakan : Ini garapan saya, jangan
dakwah di sini!!
Tetapi kebanyakan ustadz, penceramah yang ikut jemaah tabligh
baru tahu bahwa selama ini mereka bukan DA‟I tetapi MAD‟U
karena mereka dakwah kalau ada panggilan. Bahkan mereka
berkelakar : Dulu kami setelah ceramah pulang ke rumah maka
istri tanya ENTOK PIRO (dapat berapa) tetapi setelah ikut
dakwah dengan jemaah maka istri tanya ENTE‟ PIRO (habis
berpa) duitnya.
30
MENGAPA HARUS KE INDIA DAN PAKISTAN BUKAN KE
MEKKAH ATAU MADINAH ?
Banyak anggota mereka yang telah menghabiskan harta mereka
agar dapat datang ke India dan Pakistan belajar cara kerja
dakwah yang asal. Sampai-sampai orang jual rumah, kendaraan,
ternak, atau kehilangan modal usaha gara-gara ingin pergi ke
sana. Bahkan dalam ceramah-ceramah mereka di markaz pusat
maupun daerah selalu diakhiri dengan ajakan untuk pergi ke
sana. Ada apa gerangan ?
Beredar di tengah masyarakat bahwa kiblat mereka jemaah
tabligh bukan ke ka‟bah, mereka tak mau pergi haji, haji mereka
ke India Pakistan, dsb.
Orang tua di antara mereka mengatakan kami datang ke INDIA
PAKISTAN untuk belajar ke tempat yang sudah hidup amal
DAKWAH, bukan untuk beribadat di sana. Ada juga yang
mengatakan sebagaimana orang ingin belajar sepak bola harus ke
BRAZIL dan INGGRIS karena sudah sukses menjadi juara dunia.
Begitu pula belajar HADITS orang perlu ke MADINAH, belajar
qiraat ke MESIR, belajar madzhab Imam Syafi‟I ke negeri
MELAYU, belajar WAHABY ke ARAB SAUDI, belajar madzhab
Hanafy ke KHURASAN. Maka apa salah kami belajar DAKWAH
ke INDIA dan PAKISTAN karena di negeri itulah hidup amal
dakwah.
Masjid banyak yang hidup 24 jam tidak seperti di Negara lain
masjid banyak di kunci termasuk di MAKKAH dan MADINAH
jika tak musim haji terkunci. (Penyalin : Rumah Allah
DIKUNCI!!?) Padahal Rasulullah saw mulai kerja dari Masjid
Nabawi yang hidup dengan amal 24 jam. Di Reiwind amalan
hidup 24 jam sebagaimana Masjid Nabawi dahulu di zaman
Rasulullah saw.
31
Ada juga di antara mereka yang katakan : Kami ke INDIA mau
lihat sejarah bagaimana hasil kerja dakwah yang dibuat oleh
Syaikh Maulana Muhammad Ilyas Rah A terhadap orang
MEWAT. Suatu kampung pemakan bangkai, tidak mengenal
Allah, tak pernah ibadah, sampai menjadi kampung yang penuh
kesalehan.
Yang lain mengatakan banyak orang yang menuduh kami haji ke
Pakistan bukan ke Mekah terkadang mereka sendiri belum
berhaji. Lihatlah di markaz kami, di sana para hujjaj tak pernah di
panggil Pak Haji, bahkan mereka berkali-kali haji, ini bisa
dibuktikan jika kita Tanya para AHLI SYURA mereka rata-rata
lebih dari 3 kali ke haji.
Di antaranya juga katakan : Kami datang untuk Shuhbah
(berteman rapat / bershahabat untuk mengambil manfaat dari
ILMU maupun AMAL) dengan ulama-ulama yang telah banyak
berkorban dalam kerja dakwah, dan melihat kisah nyata
kehidupan mereka yang telah jadikan dakwah sebagai MAKSUD
HIDUP. Sebab jika kami tidak lihat mereka hanya baca tentang
dakwah maka tak akan bisa kami terapkan.
Sebagaimana penjahit yang hanya membaca buku bagaimana
cara menjahit jas tetapi tak pernah lihat bagaimana jas dibuat oleh
penjahit yang lebih senior maka tak mungkin bias jahit. Memang
kalau kita mau jujur mengamati kepergian mereka ke India dan
Pakistan tak merubah cara ibadah, dan cara mu‟asyaroh mereka,
artinya tidak ada misi madzhab ataupun aliran yang dibawa.
Mereka malahan lebih tenggelam dalam masyarakat dan
memikirkan keadaan mereka yang jauh dari agama. Mereka
shalat berjamaah dengan orang banyak, cara shalat pun tak
berikhtilaf dengan umat Islam lainnya hanya saja mereka lebih
menekankan sholat berjamaah, di awal waktu, dan di masjid.
32
Jadi kebanyakan tuduhan-tuduhan orang terhadap mereka
kebanyakan hanya ikut-ikutan dan mencari-cari celah kesalahan
tanpa melihat perubahan yang terjadi terhadap orang yang
pulang dari sana.
BEBERAPA KRITIKAN TERHADAP JEMAAH TABLIGH
Kalau kita mau jujur melihat kritikan yang beredar sejak awal
usaha didirikan oleh Syaikh Maulana Muhammad Ilyas Rah A,
maka kita akan dapati kritikan dengan materi yang sama. Karena
usut punya usut selalu bersumber dari kitab yang sama yang
selalu dijadikan topik yang berulang-ulang. Di antara kritikan
yang berulang-ulang itu adalah :
1. Mereka tak memiliki Tauhid Uluhiyyah hanya
membicarakan Tauhid Rubbubiyyah saja.
2. Mereka memiliki kebiasaan TAWAF di kuburan.
3. Masjid-masjid mereka di dalamnya ada kuburan.
4. Buku Fadhilah amal mengandungi hadits-hadits dhoif.
5. Mereka ahli bid‟ah di dalam ibadah.
6. Dakwah mereka kepada hal yang rendah yaitu shalat bukan
dakwah untuk murnikan agama yakni anti terhadap bid‟ah
sehingga tak beresiko seperti Rasulullah saw.
7. Mereka merupakan gerakan sufi modern.
8. Tinggalkan anak istri dan tidak mengurusnya adalah suatu
kedzoliman
9. Mereka dakwah tanpa ilmu sehingga berbahaya untuk umat
Islam
10. Haji mereka ke India Pakistan
11. Mereka berlebihan dalam memuji masyaikh mereka
(Ghuluw)
33
TANGGAPAN MEREKA TERHADAP KRITIKAN
Umumnya mereka tidak menanggapi kritikan-kritikan yang
beredar bahkan mereka anggap angin lalu saja sehingga semakin
menambah sakit hati orang yang mencemooh mereka. Karena
jika kritikan ditanggapi maka orang yang kritik merasa
kritikannya berarti atau merasa menang atas mereka. Tetapi
aneh! Mereka tak tanggapi kritikan sehingga banyak ahli kritik
yang benci mereka stress atas sikap mereka.
Tak ada satu buku pun ditulis untuk jawab kritikan. Dakwah
mereka istikhlash seperti kuda INDIA yang dipakaikan kaca
mata kuda tak lihat kiri kanan, tak lihat kerja orang lain, tak lihat
apa kata orang, mereka tawajjuh hanya kepada tertib yang
mereka telah sepakati.
Dalam mudzakaroh enam sifat mereka ada point tentang
tashihun niyat / meluruskan niat. Di sana dikatakan bahwa cirri
orang ikhlash adalah Sikapnya sama saja dengan orang memuji
atau orang yang membenci. Mereka telah buktikan, walaupun
dihina, dicaci, tetap mereka memberi salam kepada siapapun,
selalu tersenyum, bahkan justru para pengkritik banyak yang tak
mau jawab salam mereka, memalingkan muka dari senyum
mereka, bahkan meludah di hadapan mereka.
BETULKAH JEMAAH TABLIGH SUATU ALIRAN KESUFIAN
GAYA BARU ?
Banyak yang katakan bahwa para masyaikh jemaah tabligh
adalah penganut Thariqat Chistiyyah. Hal ini tak bias dipungkiri
terlihat dari buku yang ditulis oleh Syaikh Zakariya Al
Kandahlawi dalam bukunya “Thariqat menurut Maulana
Zakariya yang diterjemahkan oleh Ustadz Qosim Timori.
Thariqat mereka bersanad sampai Ali Bin Abi Thalib R A.
34
Tetapi keanehan terjadi di dalam kerja dakwah yang mereka
sebarkan tak pernah sedikit pun perintah orang untuk amalkan
thariqat tertentu, hatta kepada orang yang sudah puluhan tahun
ikur kerja dakwah sekalipun. Bahkan menurut sejarah yang
shahih kerja tabligh yang ada sekarang dimulai ketika Syaikh
Maulana Muhammad Ilyas Rah A menganggap cara-cara taklim,
pengajian, thariqat yang pernah dinuatnya atas orang Mewat
mengalami kegagalan dalam merubah mereka.
Dengan keilmuan yang luas Syaik Ilyas Rah A pernah membayar
orang-orang Mewat untuk duduk di majlisnya dan dengan
thariqatnya beliau pernah ajarkan orang Mewat untuk bersihkan
Iman mereka. Tetapi semua mengalami kegagalan, barulah Allah
beri taufiq untuk kerja Tabligh ini.
Lihatlah!! Mereka di masjid bukan untuk berdzikir saja tetapi
mereka bertemu manusia untuk jadikan seluruh manusia
berdzikir kepada Allah. Setelah itu mereka hidupp seperti biasa
punya istri dan anak, punya pekerjaan. Adakah ajaran sufi seperti
ini? Perlu kejujuran dalam menjawabnya.
Anehnya mereka pencemooh mengatakan Tabligh Sufi Modern
karena kesamaan ucapan antara Syaikh Yusuf Rah A dengan
tokoh sufi seperti Al Busyairi Rah A, dsb. Bukankah ucapan yang
baik dan haq perlu selalu disampaikan walau dari siapapun.
Bahkan pepatah Arab katakan : Ambillah nasehat walaupun dari
dinding.
Lihatlah dalam hadits tentang perkataan Raja Hiraclius dikutip
kembali oleh para shahabat dan para perawi hadits, tidak
menjadikan shahabat atau perawi hadits dikatakan sebagai orang
Romawi.
Inilah kedangkalan ilmu para pencemooh yang hanya didasari
hasad sehingga Allah SWT tampakkan kebodohan mereka
walaupun mereka dikecam justru menjadi promosi gratis bagi
35
mereka sehingga orang yang berhati bersih jadi tablighi karena
ingin tahu yang sebenarnya.
Ketika mereka katakan Jemaah Tabligh Khawarij Modern, maka
orang langsung bisa lihat siapa yang Khawarij.
Ternyata sifat Khawarij yang tak mau salah (Ali RA dan
Muawiyyah RA dimata Khawarij keduanya salah yang betul dia
sendiri) justru ada pada para pencemooh.
Adakah Jemaah Tabligh salahkan orang ?? Baik dalam buku
maupun dalam bayan mereka ?? Tidak!!
Adakah Jemaah Tabligh membid‟ahkan orang sehingga tak mau
shalat berjemaah di masjid, atau mau shalat hanya di masjid
tertentu ?? Tidak !!
Adakah pelarangan dari syuro mereka atau ustadz mereka yang
melarang duduk di majlis taklim yang diajar oleh ustadz yang
bukan karkun ?? Tidak!!
Bahkan setelah khuruj dianjurkan agar lebih dekat dengan ulama
di kampung mereka masing-masing.
Dengarlah ucapan Syaikh Maulana Muhammad Saad Al
Kandahlawi : Wallahi!! Doa Masnunah (Doa masuk WC, Doa
makan, dsb) yang diajarkan oleh Rasulullah saw jauh lebih hebat
jika dibandingkan amalan yang diajarkan mursyid-mursyid
dzikir.
Inikah yang dinamakan sufi?? Tidak, bahkan mereka adalah
orang yang cinta sunnah Nabi saw.
Sufi menurut Ibnu Taimiyyah berasal dari kata suf artinya wol,
yakni sebagian penduduk Kufah yang ahli ibadah berpakaian
wol. Lihatlah baju jemaah tabligh apakah berasal dari wol??
Capek deh…
36
JEMAAH TABLIGH TINGGALKAN ANAK ISTRI LI I‟LAI
KALIMATILLAH
Jadi perginya seorang keluar di jalan Allah bukan untuk habiskan
waktu di masjid, duduk, dzikir, pegang tasbih, kalaulah ini yang
dibuat maka ini adalah bentuk kedzaliman terhadap keluarga.
Tetapi para shahabat dahulu tinggalkan istri berbulan-bulan
bahkan ada Al Faruq ayah dari Rabi‟ah Al Faruq seorang
muhaddits telah tinggalkan istri 27 tahun adalah untuk
meniggikan kalimat Allah dengan berdakwah.
Datang dari kampung ke kampung, Bandar ke Bandar, dengan
cara membentuk Jemaah dakwah. Bahkan di zaman Rasulullah
saw tak kurang dari 150 jemaah telah dihantar Rasulullah saw.
Dan Nabi sendiri telah ikut tak kurang dari 25 kali. Kini orang
mau tegakkan agama hanya duduk di majlis taklim dan mencela
sesama muslim…Mungkinkah???
TERTIB DAKWAH JEMAAH TABLIGH ADA DALAM KITAB
HAYATUSHAHABAH
Amir dakwah mereka yang kedua yakni Maulana Muhammad
Yusuf Rah A telah berkata: Kalau saya tuliskan suatu kitab ushul
atau tertib kerja dakwah ini maka yang membaca hanyalah
orang-orang yang ikut dalam kerja dakwah saja sedangkan yang
lain tak baca. Padahal dakwah ini memiliki ushul dalam
kehidupan sahabat. Karena Allah jadikan shahabat sebagai
contoh tauladan umat. Untuk itulah saya tuliskan kitab
HAYATUSSHAHABAH.
Maulana Ahmad Lat telah berkata bahwa kitab Hayatusshahabah
sudah cukup untuk dijadikan ushul dalam kerja dakwah, tak
perlu tambahan apa-apa, siapa yang ikut cara mereka akan ada
jaminan keselamatan baginya.
37
Hayatusshahabah dihimpun dalam 3 jilid. Ketiga jilid merupakan
keajaiban yang besar, karena belum ada kitab hadits yang ditulis
dengan cara seperti ini.
Permulaan kitab ditulis dengan ayat :
“Dari kalangan orang beriman ada laki-laki yang telah
membenarkan janjinya kepada Allah yakni mereka syahid dan
mencari cari jalan untukk syahid”
Seolah-olah Maulana Yusuf Rah A ingin katakan inilah kitab
yang berisi kisah orang yang telah tunaikan janjinya kepada
Allah SWT. Akhir dari kitab ini adalah carita tentang bantuanbantuan
Allah secara ghaib yang diberikan kepada para shahabat.
Sehingga tengah-tengah antara keduanya adalah berisi cara
untuk datangkan bantuan itu. Mereka menamsilkan bahwa
kehidupan shahabat ibarat lautan yang mana jika orang akan
berenang di dalamnya harus tanggalkan dulu pakaiannya dan
diganti dengan baju renang.
Ayat pembuka seolah pakaian yang bias menyelam dalam
kehidupan mereka. Selama kita tak tanggalkan pakaian kita dan
diganti dengan pakaian shahabat maka kita tak akan faham
kehidupan mereka. Pakaian kita yakni saya seorang dokter,
seorang guru, seorang ayah, seorang suami, harus kita
tanggalkan dahulu dan menggantinya dengan pakaian mereka
yakni Syahid dan Bersiap-siap Syahid.
Sehingga aneh jika ada seorang ustadz yang mengkritik mereka
dan menanyakan mana dalil dakwah dengan cara keluar di jalan
Allah ?? Mana dalilnya tinggalkan anak istri untuk dakwah ??
Mana dalilnya 4 bulan 40 hari, karena kisah tersebut telah ada
dalam kitab hayatusshahabah dengan sanad hadits yang jelas.
Hanya saja menurut mereka orang yang tak mau mujahadah
untuk meniru kehidupan shahabat tak akan faham dengan
kehidupan mereka. Bagaimana mungkin orang akan faham
38
agama dengan cara satu keadaan yang tak sama. Hanya
mengkajinya di majlis taklim setelah itu pulang ke rumah ngobrol
sama anak istri, bahkan nonton TV, kemudian shalat, dll.
Sementara para shahabat Nabi bermujahadah dalam terik
matahari, kehausan, berhadapan dengan musush, musim dingin,
dsb. Sedangkan Al Quran turun kepada mereka dalam keadaan
suasana yang berlainan bukan di majlis taklim. Surat At Taubah
turun di musim panas, surat Al Ahzab di musim dingin dsb.
Mustahil akan bias memahami Al Quran tanpa mengambil
pengorbanan mereka.
JEMAAH TABLIGH BUKAN ORGANISASI TETAPI DALAM
KERJA DAKWAHNYA TERORGANISIR
Di mulai dari penanggung jawab mereka untuk seluruh dunia
yang dikenal dengan Ahli Syura di Nizamuddin, New Delhi,
INDIA. Kemudian di bawahnya ada syura Negara, misalnya :
SYura Indonesia, Malaysia, Amerika, dll. Menurut pengakuan
mereka ada lebih dari 250 negara yang memiliki markaz seperti
Masjid Kebon Jeruk Jakarta.
Kemudian ada penanggung jawab propinsi, untuk Indonesia
sudah ada di semua propinsi. Di bawahnya ada
peannggungjawab Kabupaten, seperti : penanggung jawab Solo,
Purwokerto, dll. Di bawahnya ada Halaqah yang terdiri dari
banyak mahalah yang minimal 10 mahalah yakni masjid yang
hidup amal dakwah dan masing-masing mereka ada
penanggungjawab yang dipilih oleh musyawarah tempatan
masing-masing.
Di India ada masjid yang menjadi Muhallah sekaligus halaqah
dimana di dalam masjid hidup 10 kelompok kerja (jemaah yang
dihantar tiap bulan 3 hari). Semua permasalahan diputus dalam
39
musyawarah sehingga tak ada perselisihan di antara mereka dan
mereka punya sifat taat kepada hasil musyawarah.
Walaupun mereka tak pernah katakan bentuk mereka
kekhalifahan seperti harakah lain yang mempropagandakan
Khilafatul Muslimin, tetapi system jemaah tabligh terlihat begitu
rapi sehingga mereka saling kenal satu sama lain karena jumlah
orang yang pernah keluar di jalan Allah tercatat dan terdaftar di
markaz dunia.
Setiap 4 bulan mereka berkumpul musyawarah Negara masingmasing
kemuadian dibawa ke musyawarah dunia di
Nizamuddin.
Musyawarah harian ada di mahalah masing-masing untuk
memikirkan orang kampung mereka masing-masing sehingga
biarpun ada yang pergi tasykiil tetaplah ada orang di maqami
yang garap dakwah di sana. Orang yang suka dakwah sendirisendiri
/ penceramah suka kritik mereka katanya kenapa harus
dakwah jauh-jauh ke luar negeri kalau tempat tinggal sendiri aja
belum beres. Hal ini karena dakwah jemaah tabligh berjamaah
sehingga walaupun mereka pergi tasykiil di maqami ada orang
yang tetap jalankan dakwah.
Yang jelas mereka telah amalkan ayat :
“Hendaklah ada di antara kamu umat (Ibnu Abbas mengartikan
jemaah) yang mengajak kepada kebaikan, memerintah kepada
yang ma‟ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang
yang mendapat kejayaan.” (QS Ali Imran)
PANDANGAN JEMAAH TABLIGH TENTANG
KEKHALIFAHAN
Kekhalifahan adalah janji Allah dalam AlQuran, artinya pasti
Allah beri sebagaimana dalam surat An Nuur :
40
Allah berjanji kepada orang yang beriman di antara kalian dan
beramal shalih pasti sungguh mereka akan dijadikan khalifah di
muka bumi.
Syura mereka beri bayan : Dua orang anak dijanjikan ayahnya :
Nak, jika kamu lulus dan nilai kamu baik maka ayah akan beri
kalian mobil. Anak yang pertama sibuk memenuhi syaratnya,
belajar semakin rajin, siang dan malam, tak fikir mobil, maka
pada waktunya akhirnya ia lulus dengan nilai yang baik. Anak
yang kedua sibuk pergi ke showroom mobil, lihat-lihat, Tanya
harga, duduk-duduk di joknya, dll. Setiap hari tidak pernah
belajar hanya sibuk bicarakan mobil. Maka pada waktunya
akhirnya ia tak lulus, karena nilainya jelek.
Tuan-tuan begitulah kekhalifahan, ada orang yang sibuk
propagandakan, bicarakan, diskusikan tetapi lupa penuhi
syaratnya. Bahwa syarat kekhalifahan diberikan Allah SWT
adalah karena Iman dan Amal Shalih.
JEMAAH TABLIGH ALIRAN MASYAIKH MANIA /
BERLEBIHAN DALAM IKUT MASYAIKH (GHULLUW),
BENARKAH ???
Datanglah ke markaz Nizamuddin, dengarkan ceramah
masyaikh mereka, Syaikh Maulana Muhammad Saad
Alkandahlawi : Seandainya Maulana Ilyas Rah A hidup kembali
dan beliau mengatakan wahai manusia dengar !! Jangan jalani
kerja tabligh yang saya ajarkan kepada kalian, karena saya keliru
dan ini kesesatan.” Maka kita jangan percayai Maulan Ilyas Rah
A karena kerja ini adalah kerja Anbiya, kerja yang haq di sisi
Allah SWT.
Bahkan orang-orang yang pergi ke Nizamuddin tak ada satupun
yang menziarahi Makam Syaikh Ilyas Rah A, tak ada targhib /
anjuran, apalagi diharuskan untuk ziarah ke makam Syaikh Ilyas
41
Rah A. Kebanyakan mereka pergi ke Nizamuddin 40 hari tetapi
selama itu tak ada program ziarah makam seperti kebanyakan
orang yang adakan ziarah ke wali-wali. Bahkan banyak yang
pergi ke sana sampai pulang tak tahu tempat makam Syaikh Ilyas
Rah A termasuk penulis yang pernah datang ke sana tak ada
yang mau tunjuki dimana makam itu. Wallahi!!
Tuan-tuan buktikanlah!! Datang ke sana, kalian akan tahu
jawabannya bahwa mereka bukan kepada masyaikh mereka
tetapi mereka taat kepada Rasulullah saw untuk meneruskan
kerja mereka. Berbeda dengan para pencemooh yang suka
menggunakan lisan Syaikh mereka dalam keburukan akhlaq.
Menurut Syaikh anu, anu…jemaah tabligh sesat. Jadi mereka
kutip omongan syaikh bukan dalam kebaikan, sedang jemaah
tabligh ikut dalam kebaikan kepada masyaikh mereka.
42
APA YANG DIBUAT JEMAAH TABLIGH KETIKA MEREKA
KELUAR DI JALAN ALLAH
Mereka menghidupkan amalan Nabi secara menyeluruh yakni
Dakwah, Taklim wa Ta‟allum, dan Tazkiyyah. Sesuai ayat :
Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rasul ditengah-tengah mereka
yang berasal dari diri mereka sendiri (yang tugasnya)
membacakan ayat-ayat Engkau (DAKWAH), mengajarkan
kepada mereka ALKITAB dan ALHIKMAH (Taklim wa
Ta‟allum) dan Tazkiyyah (Dzikir Ibadah dan Khidmat),
Sesungguhnya Engkau Maha Gagah dan Maha Bijaksana (AL
Baqarah : 129)
Doa di atas adalah doa Nabi Ibrahim ketika selesai membangun
Ka‟bah sehingga mereka katakan : Inilah amalan masjid yang
diinginkan Ibrahim as.
Mereka membagi waktu khuruj dengan tertib sebagai berikut :
4 Jam untuk Dakwah, yang terdiri dari :
1. Jaulah Umumi, yakni jumpa seluruh orang kampung
2. Jaulah Khususi, yakni jumpa orang perorang sebagaimana
kedudukan orang yang didatangi, misalnya : ulama atau
umara.
3. Jaulah Taklimi, yakni mereka berkeliling untuk ajak orang
kampung duduk di majlis taklim fadhilah amal yang mereka
buat.
4. Jaulah Tasykili, yakni mereka datang ke tempat orang yang
ada simpati setelah mendengar bayan-bayan (penjelasan)
mereka.
43
5. Jaulah Ushuli, yakni mereka datang kepada orang yang niat
keluar bersamaan dengan kepindahan mereka ke kampung
lain.
4 Jam mereka gunakan untuk Taklim, yang terdiri dari :
1. Taklim Kitabi
2. Taklim Halaqah Al Quran
3. Taklim Enam Sifat
4. Mudzakarah Adab-Adab Sunah Sehari-hari
5. Taklim Infiradi, yakni membaca buku yang mereka bawa di
luar amalan ijtima‟i
4 Jam Mereka gunakan untuk Dzikir Ibadah, yang terdiri dari :
1. Sholat berjamaah
2. Sholat-sholat sunnah
3. Dzikir Pagi Petang
4. Sholat Tahajud dan Doa Hidayah dimalam hari
5. Tilawah Al Quran
6. Doa-doa masnunah
4 Jam mereka gunakan untuk Khidmat, yang terdiri dari :
1. Khidmat kepada Amir
2. Khidmat kepada Jemaah
3. Khidmat kepada orang kampung
4. Khidmat kepada diri sendiri
44
Semuanya menyita waktu 16 Jam. Sedangkan sisanya digunakan
6 jam untuk tidur dan 2 jam untuk MCK dan keperluan pribadi
lainnya.
Apabila mereka keluar ikut tertib dengan iktu kepada amalan
ijtima‟I secara full, maka biasanya dengan izin Allah mereka
mendapat Ishlah setelah pulang. Bisa jaga shalat berjamaah dan
muamalah dan mu‟asyarahnya menjadi lebih baik.
Kegagalan orang keluar di jalan Allah disebabkan mereka tidak
ikut tertib sehingga tak ada Ishlah dan setelah itu sulit diperbaiki
lagi dan jadi HIJAB bagi manusia lain untuk dapat Hidayah.
3 Perkara yang menyebabkan seorang sukses keluar di jalan
Allah :
1. Keluar dengan mentaati Amir
2. Keluar dengan tertib di dalam Ijtimaiyyat
3. Keluar semata karena Allah SWT
Apabila orang keluar dengan 3 hal tersebut maka Allah akan beri
kepada mereka 2 perkara :
1. Dicabut sifat binatang dari diri mereka
2. Doa mereka akan dikabulkan sebagaimana doa Nabi-Nabi.
Telah banyak bukti perubahan yang terjadi pada orang yang
keluar di jalan Allah, mereka yang sebelumnya orang yang rusak
agamanya atau sampah masyarakat. Preman, Koruptor, Bandar
Narkoba, Artist Pejabat, Anak Menteri, Polisi, Tentara, dsb yang
sebelumnya jauh dari agama, mereka kini menjadi Pendakwah,
bukan hanya diri mereka baik tapi mereka juga fikir orang lain
untuk menjadi baik.
45
Sehingga ketika Amir mereka Syaikh Maulana Muhammad Yusuf
Al Kandahlawi Rah A dikritik orang katanya Jemaah Tabligh
hanya Amar Makruf saja tak ada Nahi mungkar. Maka Beliau
katakan : Hadits yang menyebutkan : “Jika kamu lihat
kemungkaran maka „Fal Yughayyir‟ yakni rubahlah bukan
hancurkanlah maka lihatlah oleh kalian !! Perubahan hidup
mereka dari maksiat kepada taat.
ENAM SIFAT JEMAAH TABLIGH
Yang menarik dari Enam Sifat Jemaah Tabligh merupakan ciri
kas mereka yang tidak dimiliki oleh Harokah lain. Bahkan Enam
Sifat seperti kode untuk membedakan mereka dengan yang lain.
Untuk masuk Negara Israel misalnya kebanyakan gerakan Islam
tidak boleh tetapi Jemaah Tabligh tak bisa dibendung
kehadirannya di Israel karena mereka gunakan Jemaah yang
berasal dari negeri yang ada hubungan Diplomatik dengan Israel
yakni Singpura, Australia, dsb.
Untuk bedakan Jemaah Tabligh atau bukan maka orang Israel uji
mereka di Bandara dan Perbatasan dengan SIX POINT / ENAM
SIFAT.
Yang menakjubkan banyak ahli Jemaah mereka yang orang-orang
Arab, Yordan, Yaman yang sebelumnya menganut WAHABI
yakni yang tak mau menerima sesuatu yang tidak ada tuntunan
dari AL Quran dan As Sunnah, ketika salah seorang ditanya
kenapa terima Enam Sifat ? Mereka katakan bahwa Enam Sifat
ada dalam Surat Thaha yakni pesan Allah SWT kepada Nabi
Musa as sebelum dakwah kepada Fir‟aun, Samiri, Hamman,
Baslam, Qorun.
1. Sesungguhnya Aku Allah tiada Tuhan selain Aku maka
sembahlah Aku
46
2. Dirikan Sholat untuk iangat Aku
3. Pergilah kamu dan saudaramu (Harun as) dengan ayat-ayat
Ku dan jangan lupa untuk ingat Aku.
4. Berkatalah kepada Firaun dengan lemah lembut
5. Aku pilih engkau untuk diri Ku
6. Pergilah kamu kepada Firaun karena dia telah melampaui
batas
ENAM SIFAT
1. Yakin terhadap hakikat kalimah La ilaha illa Allah
2. Shalat Khusyu‟ wal Khudu‟
3. Ilmu ma‟a Dzikir
4. Ikramul Muslimin (Akhlaq terhadap orang Islam dan Adil
terhadap orang Kafir seperti ucapan lemah lembut kepada
Firaun)
5. Tashhiihunniyah (Amal Semata karena Allah)
6. Dakwah dan Tabligh
Lihatlah tuan-tuan point enam sifat di atas adakah yang ikhtilaf
dengan Al Quran dan Hadits.
JEMAAH TABLIGH SELESAIKAN MASALAH UMMAT
DENGAN AMALAN MASJID
Dari Surat Al Baqarah 129 terlihat doa Nabi Ibrahim di Ka‟bah /
di masjid memohon amal Nabi yakni : Dakwah, Taklim, dan
47
Tazkiyyah. Hal ini untuk menghilangkan panyakit asal manusia
yakni :
1. Takut kepada selain Allah karena ketika manusia hadir di
dunia langsung berhubungan dengan kekuatan makhluk,
sedangkan Allah menyempurnakan diri untuk uiji
hambaNya.
2. Hidup dengan cara kebiasaan sendiri, karena untuk atasi
keadaan hidup yang keras mereka usaha bagaimana bisa
bertahan sehingga ketika berhasil maka diyakini sebagai
cara hidup yang baik (adat).
3. Memakai hukum selain yang diturunkan Allah SWT, karena
berhasil mengatasi persoalan hidup, maka dibuatlah
menjadi suatu undang-undang.
Amalan Nabi berfungsi untuk :
1. DAKWAH untuk memasukkan Iman Yakin kepada
manusia sehingga keluar kebesaran makhluk dan masuk
kebesaran Allah SWT.
2. TAKLIM untuk mengenalkan cara hidup anbiyasehingga
merubah cara hidup adat menjadi cara hidup secara
Sunnah.
3. TAZKIYAH mensucikan kehidupan manusia dari dosa
ketika jumpa dengan Allah. Di zaman Nabi penzina,
pencuri, pemabuk datang kepada hukum Islam untuk minta
disucikan. Sehingga hukum tegak bukan cari pelaku
maksiat tetapi orang datang kepada hukum untuk tazkiyah.
48
Syaikh Ilyas Rah A katakan amalan masjid / amalan Nabi yakni :
1. Dakwah
2. Taklim wa Ta‟allum
3. Dzikir Ibadah
4. Khidmat
4 Penyakit yang menjangkiti Umat :
1. Hubbuddunya (Cinta Dunia)
2. Bodoh dalam agama (Tidak tahu hukum)
3. Maksiat kepada Allah Ijtima‟i (bersama-sama)
4. Senang berpecah belah.
Cara Pengobatannya :
1. Jadikan dakwah sebagai maksud hidup umat
2. Taklim wa Ta‟allum
3. Dzikir Ibadah (Sholat mencegah Fahsya dan Mungkar)
4. Khidmat kepada orang Islam
PROGRAM JAULAH
Julah adalah tulang punggung Dakwah,karena semua anbiya‟
mengadakan jaulah / keliling jumpa manusia. Jaulah merupakan
kumpulan usaha / amal Nabi yang dikerjakan dalam waktu
bersamaan, yakni : Dakwah, Taklim, Dzikir Ibadah, dan Khidmat.
Jaulah dibagi menjadi 2 bagian yakni : Di luar dan di dalam.
49
Di dalam masjid hidupkan amalan : Taklim dengan cara taqrir
(menulang-ulang pentingnya amal agama dan kerja agama),
Dzikir dikerjakan oleh seorang atau lebih mudzakir, dan khidmat
dikerjakan oleh seorang atau lebih istiqbal.
Bagian yang di luar : Dalam surat Yasin diceritakan tentang
jaulah Habb Annajar dimana beliau disyahidkan saat buat jaulah.
Tatkala Kami utus dua orang (Mutakallim dan Amir) QS Yasin :
14
Maka Kami kuatkan dengan yang ketiga (makmur) QS Yasin : 14
Dan datanglah seseorang dari pinggiran kota dengan tergesagesa
(Dalil) QS Yasin : 20
Dengan dalil yang kuat serta adab-adab yang tinggi maka jaulah
merupakan asbab hidayah bagi manusia, banyak orang yang
terkesan dengan cara jaulah ini. Mereka datangi para pemabuk,
rumah orang kaya, orang miskin, orang sakit, orang lapar, dll tak
kesan dengan keadaan mad‟u nya.
Adakah cara dakwah yang lebih haq, lebih hebat dari ini. Suatu
cara dakwah yang sudah teruji di Al Quran menghantarkan
Habib Annajar menjadi Mukromin. Bukan dakwah uji coba !!
Kebodohan seorang ustadz ketika menghujat Jemaah Tabligh, ia
katakan : Maulana Ilyas Rah A kerja dakwah pertama kali di
India dimana negeri yang mayoritas Hindu. Pendeta mereka di
sana biasa datangi umatnya dengan datang ke rumah-rumah,
maka Maulana Ilyas Rah A ikut-ikutan cara pendeta Hindu
datangi orang dari rumah ke rumah. Anehkan? Ada ustadz tidak
tahu kalau Nabinya Dakwah datangi manusia dari rumah ke
rumah.
50
Copyright © Juni 2010, Allah Kuasa Makhluk Tak Kuasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar