Majang Foto Diri Di FB Lalu Dipuji?
24 Maret 2010
Oleh Anas Ayahara bin Ust. Abdul Mulk
"Cantik"
"Lam kenal ukti cantik".. komentar-komentar pujian di bawah foto-foto narsisme, bahkan secara tersirat bisa disebut komentar rayuan.
Kadang aku suka kasihan pada wanita-wanita cantik itu, yg memajang foto-foto diri berlebihan sambil bergaya menggoda, apalagi ada juga yang berjilbab, mereka seolah menjadi kecanduan pujian, apa lagi saat komen yg bernada puji-pujian yang membuat wanita cantik itu lupa atau tak sadar bahwa mereka yang memuji-muji sebenarnya sedang "merusak/menyakiti" diri (orang yg dipuji).
kadang-kadang orang yg dipuji malah makin GR, padahal seharusnya mereka berdoa dalam hatinya :
“Dan jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka kira”. (HR. Al-Bukhari)
Tolong kasihani orang yg sering di puji-puji.
Rujukan:
Pujian dapat membunuh karakter seseorang, tanpa ia sadari. Oleh karena itu,
ketika seorang Sahabat memuji Sahabat yang lain secara langsung, Nabi Saw. menegurnya: “Kamu telah memenggal leher temanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Bakar ra.)
Bahkan Sahabat Nabi Ali ra. berkata : “Kalau ada yang memuji kamu di hadapanmu, akan lebih baik bila kamu melumuri mulutnya dengan debu, daripada kamu terbuai oleh pujiannya.”
Ketika pujian sudah menjadi biasa di masyarakat, maka yang paling penting adalah bagaimana kita menyikapi setiap pujian secara sehat agar tidak sampai lupa daratan atau lepas kendali.
Setiap pujian hanya sebagai topeng dari sisi gelap kita yang tidak diketahui orang lain; serta terus berdoa kepada Allah Swt, agar Allah menjadikan kita agar lebih baik dari apa yang tampak di mata orang.
Bila kita perlu memuji seseorang, kita bisa mengemas pujian secara sehat. Karena memuji tidak mesti dengan kata-kata, tapi akan lebih berarti bila diungkapkan dengan dukungan dan doa. Sehingga dengan demikian, kita tidak sampai merusak orang yang kita puji.
Ditulis pada hari Selasa · Komentari ·
Lisa Maesaroh, Andra Warnelis, Eka Kurnia dan 7 lainnya menyukai ini.
Amu Fahri
Amu Fahri
^_^
Kemarin jam 22:47 melalui Facebook Seluler
Puteri Nanda
Puteri Nanda
izin share pak
Kemarin jam 23:38 ·
Anas Al Baj
Anas Al Baj
Pujian yg brlebhan jstru mrupkn hinaan.
Hari ini jam 0:32 melalui Facebook Seluler ·
Ukhty Al Hikam �Athaillah
Ukhty Al Hikam �Athaillah
:)
Hari ini jam 0:33 ·
Happy Paripih Kusnadi
Happy Paripih Kusnadi
astaghf.....mhn ijin tag pak..tq
Hari ini jam 1:07 ·
Nur Latif
Nur Latif
Alhamdulillah..
Pak Ustadz.. Thanks bgt, pcerahan yg bru ku thu nich.. Jazakumullah,
Hari ini jam 1:43 melalui Facebook Seluler ·
Anas Ayahara
Anas Ayahara
@semua,
tulisan/note ini memang diset untuk semua orang/everyone, jadi,
silakan tandai/tag atau bagikan/share
Hari ini jam 11:53 ·
Andra Warnelis
Andra Warnelis
trimakasih ilmunya
Hari ini jam 12:38 ·
Zahrotul Lutviana
Zahrotul Lutviana
pak izin shar y,,smg bermanfaat bwt yg lain,,,
Hari ini jam 13:53
Jonru Ginting Full
Jonru Ginting Full
Dalam tahap tertentu, sebenarnya pujian bisa berpengaruh positif terhadap peningkatan kualitas diri. Misalnya ketika seorang penulis pemula dipuji "tulisan kamu bagus", itu bisa menambah rasa percaya diri. Tapi memang kita harus bisa bersikap hati2, sebab jangan sampai pujian membuat sombong. Setiap kali dipuji, ucapkan alhamdulillah dan katakan di dalam hati, "Semua yang baik pada diriku datang dari Allah semata."
11 jam yang lalu
Tetap update tulisan dari Mr Anas Ayahara di manapun dengan http://m.cybermq.com dari browser ponsel anda!
http://ayahara.cybermq.com/post/detail/10626/majang-foto-diri-di-fb-lalu-dipuji
“Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguh-nya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS: An-Nahl: 97)
Kamis, 25 Maret 2010
Jumat, 19 Maret 2010
Indahnya Agama Islam
Para pembaca, ketahuilah bahwa Islam merupakan rahmat bagi semesta alam dan bukan agama teroris. Dengan misi inilah Allah mengutus Rasul-Nya Muhammad . Sebagaimana dalam firman-Nya :
”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam” (Al Anbiyaa’: 107)
Karena beliau adalah Rasulullah (utusan Allah) yang selalu membacakan ayat-ayat Allah kepada umatnya, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka al kitab(Al Qur’an) dan Al Hikmah, sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman, ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri. Ia membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum ( kedatangan Nabi) itu, mereka berada dalam kesesatan yang nyata." (Ali Imran : 164)
Agama Islam adalah agama yang sempurna. Agama kebaikan dan bukan agama perusak. Demikianlah wasiat Allah kepada Rasulullah dan juga kepada seluruh kaum muslimin sebagaimana dalam firman-Nya :
”Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Al Qashash : 77)
Sehingga hanya agama Islam yang diridhai oleh Allah, dan siapa saja yang mencari selain Islam sebagai agama baginya, maka tidak akan di terima oleh Allah dan di akhirat menjadi orang yang merugi. Sebagaimana firman Allah :
”Sesungguhnya agama ( yang diridhai ) disisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran : 19)
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu ) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi." (Ali Imran : 85 )
Bahkan Allah berwasiat : ”Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran : 102)
Demikianlah keagungan agama Islam. Agama kebenaran dan rahmat bagi semesta alam, bukan agama teroris. Betapa indahnya agama Islam….
Kebencian Musuh-Musuh Islam
Ketika cahaya Islam menerangi kegelapan peradapan umat manusia sejak 1439 silam, maka musuh-musuh Islam tiada henti membencinya. Upaya-upaya memadamkan cahaya itu pun senantiasa dilakukan. Allah berfirman : ”Mereka berupaya untuk memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (Ash Shaff : 8-9)
Para pembaca, maka dari itu orang-orang kafir dan musyrik dari berbagai macam jenisnya sangat berkepentingan untuk menjalankan program jahat tersebut. Yahudikah, Majusikah, Kristenkah, dll. Cobalah anda buka catatan sejarah, niscaya akan terucap sebuah pengakuan, maka Maha benar Allah dengan segala firman-Nya”. Program ini pun dijalankan oleh orang-orang munafik (orang-orang yang menampakkan keislaman, namun menyembunyikan kebencian terhadap Islam). Hari-hari mereka berisikan makar terhadap orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah:
“Dan (diantara orang-orang musyrik itu) ada orang-orang yang membangun masjid untuk menimbulkan kemudharatan bagi orang-orang beriman untuk kekafiran dan memecah belah intern orang-orang yang beriman serta melakukan pengintaian untuki (kepentingan) orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka benar-benar bersumpah: “Kami tidak menghendaki kecuali kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).” (At Taubah:107)
Demikianlah jaringan tentara iblis dari kalangan orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Orang-orang kafir menggunakan kekuatannya, harta dan kedudukannya, sedangkan orang-orang munafik menggunakan kelihaian kata-katanya yang berbisa untuk memojokkan dan menjatuhkan mental kaum muslimin.
Sebagaimana firman Allah : ”Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan ni’mat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu lihat, Dan Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan…. S/d …. Tipu daya.” (Al Ahzaab : 9-12)
Kreasi dan inovasi mereka pun selalu muncul untuk konspirasi jahat tersebut, sesuai dengan masa dan eranya. Tak luput, paad era kita ini isu ”Terorisme” ternyata cukup ampuh untuk memojokkan dan menjatuhkan mental kaum muslimin. Walaupun sejarah telah mencatat bahwa Allah selalu melindungi Islam dan kaum muslimin dalam berbagai fitnah dan gejolak yang mereka munculkan itu.
Terorisme bukan dari Islam
Keberadan syariat jihad fi sabilillah (perang dijalan Allah) yang demikian mulia dalam agama Islam, benar-benar sebagai monster yang mengerikan bagi orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sehingga mereka pun berupaya mengopinikan di dunia internasional sebagai terorisme. Sementara di lain pihak, ada oknum-oknum dari kaum muslimin yang berlebihan bahkan sesat di dalam memahami makna jihad fi sabillah. Sehingga dalam sudut pandang mereka yang radikal itu, bom bunuh diri, peledakan-peledakan bom di tempat keramaian yang banyak di kunjungi turis, dan aksi-aksi terror lainnya di negeri-negeri kaum muslimin merupakan bagian dari jihad fiisabillah.
(lihat rincian bahasanya pada edisi-edisi mendatang insya Allah).
Sebut saja kasus bom Bali I dan II, para aktornya yakin seyakin-yakinnya bahwa perbuatan mereka adalah jihad. Demikian pula halnya dengan Dr. Azhari, Nurdin. M. Top dan sejenisnya, mereka meyakini bahwa itu adalah jihad. Padahal tidaklah demikian ajaran yang digariskan oleh Rasulullah dan para shahabatnya. Karena ajaran Rasulullah dan para shahabatnya adalah rahmat bagi semesta alam. Lalu ajaran siapakah itu ?
Jawabannya adalah ajarannya kaum khawarij yang dinyatakan oleh Rasulullah ”Anjing-anjingnya penduduk neraka”. Dengan modal semangat keislaman yang tinggi, dan minimnya ilmu agama yang murni dari Rasulullah dan para shahabatnya. Rujukan keilmuan mereka didalam menyikapi situasi dan kondisi saat ini adalah buku-buku sayyid Qutb, Abul A’la Al Maududi, Salman Al Audah, Safar Hawali dan sejenisnya dari neo-khawarij, akhirnya timpanglah pola pikir dan gerakan-gerakan mereka.
Tak pelak, mayoritas pemerintah-pemerintah kaum muslimin di dunia ini, divonis telah murtad, para ulama’ Ahlus Sunnah abad ini divonis sebagai antek-antek Barat sementara dengan bangganya mereka mengklaim dirinya sebagai ” para mujahidin”. Jihad apakah yang mereka lakukan ?! sungguh perbuatan mereka itu lebih pantas disebut terorisme dan mereka lebih pantas disebut teroris. dari pada kebaikan yang mereka inginkan. (untuk lebih jelasnya bacalah buku ” Mereka Adalah Teroris” karya Al Ustadz Luqman bin Muhammad ba’abduh, dengan tebal 720 Halaman, terbitan pustaka Qaulan Sadida - Malang ).
Para pembaca, adanya oknum-oknum seperti diatas yang membawa lebel Islam dimanfaatkan betul oleh orang-orang kafir dan orang-orang munafik (baca: Amerika dan antek-anteknya ). ”Batalyon Opini” merekapun dengan gencarnya menebarkan isu terorisme dan kaum muslimin adalah para teroris. Hingga akhirnya tertanam suatu paradigma yang salah di tengah masyarakat, bahwa cirri-ciri teroris adalah selalu berpakaian muslim (jubah, gamis, sorban dll), berjenggot, pakaian di atas mata kaki, rajin shalat berjamaah, dan kaum wanitanya berbusana muslimah,
Subhanallah… padahal itu semua adalah tuntunan nabi, bahkan diantara konsekuensi seseorang yang mengatakan muslim atau muslimah.
Demikianlah makar musuh-musuh yang tiada henti, Namun kita yakin suatu hari pasti akan sirna. Sebagaimana firman Allah :
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu untuk menangkap, memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah lah yang menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”
(Al Anfaal:30)
Penutup
Sebagai penutup, kami (sebagai pribadi musilm) ingin menyampaikan beberapa nasehat (masukan) kepada seluruh. Kaum muslimin baik rakyat ataupun penguasa:
• 1. Seluruh komponen kaum muslimin hendaknya selalu memperdalam agama islam yang murni, yang bersumber dari Rasulullah dan para shahabatnya, dengan suatu harapan agar Allah selalu membimbing kita dalam menyikapi perubahan situasi dan kondisi atau bolak-baliknya jaman.
• 2. Kaum muslimin hendaknya bersabar dan bertawakal kepada Allah dalam menghadapi segala fitanahan murahan musuh-musuh Islam, serta tidak mudah terpengaruh dengan prinsip khawarij teroris dan penampilan ”kepahlawanan” aktor-aktor mereka. Karena meraka telah jauh menyimpang dari jalan Rasulullah.
• 3. Sebagaimana pula para penguasa kaum muslimin yang mulia baik sipil ataupun militer, hendaknya tidak mudah di provokasi dan diadu-domba dengan kaum muslimin sikap bijak, jeli dan teliti selalu dituntut sebelum ”menangkap” orang -orang yang diidentifikasikan sebagai teroris (alias tidak pukul rata). Karena semua tindakan kelak dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Sang Raja di Raja, dan Tuhan Semesta Alam.
Semoga Allah selalu membimbing pemerintah kita diatas jalan yang lurus, menjauhkan mereka dari segala makar musuh-musuh Islam, musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya serta kaum muslimin, dan memudahkan mereka untuk menegakkan keadilan, ketentraman dan kesejahteraan umat. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
diambil dari
Penulis : Al-Ustadz Ruwaifi
peace man, :)
”Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam” (Al Anbiyaa’: 107)
Karena beliau adalah Rasulullah (utusan Allah) yang selalu membacakan ayat-ayat Allah kepada umatnya, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka al kitab(Al Qur’an) dan Al Hikmah, sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman, ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri. Ia membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum ( kedatangan Nabi) itu, mereka berada dalam kesesatan yang nyata." (Ali Imran : 164)
Agama Islam adalah agama yang sempurna. Agama kebaikan dan bukan agama perusak. Demikianlah wasiat Allah kepada Rasulullah dan juga kepada seluruh kaum muslimin sebagaimana dalam firman-Nya :
”Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." (Al Qashash : 77)
Sehingga hanya agama Islam yang diridhai oleh Allah, dan siapa saja yang mencari selain Islam sebagai agama baginya, maka tidak akan di terima oleh Allah dan di akhirat menjadi orang yang merugi. Sebagaimana firman Allah :
”Sesungguhnya agama ( yang diridhai ) disisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran : 19)
“Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu ) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang merugi." (Ali Imran : 85 )
Bahkan Allah berwasiat : ”Dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran : 102)
Demikianlah keagungan agama Islam. Agama kebenaran dan rahmat bagi semesta alam, bukan agama teroris. Betapa indahnya agama Islam….
Kebencian Musuh-Musuh Islam
Ketika cahaya Islam menerangi kegelapan peradapan umat manusia sejak 1439 silam, maka musuh-musuh Islam tiada henti membencinya. Upaya-upaya memadamkan cahaya itu pun senantiasa dilakukan. Allah berfirman : ”Mereka berupaya untuk memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (Ash Shaff : 8-9)
Para pembaca, maka dari itu orang-orang kafir dan musyrik dari berbagai macam jenisnya sangat berkepentingan untuk menjalankan program jahat tersebut. Yahudikah, Majusikah, Kristenkah, dll. Cobalah anda buka catatan sejarah, niscaya akan terucap sebuah pengakuan, maka Maha benar Allah dengan segala firman-Nya”. Program ini pun dijalankan oleh orang-orang munafik (orang-orang yang menampakkan keislaman, namun menyembunyikan kebencian terhadap Islam). Hari-hari mereka berisikan makar terhadap orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah:
“Dan (diantara orang-orang musyrik itu) ada orang-orang yang membangun masjid untuk menimbulkan kemudharatan bagi orang-orang beriman untuk kekafiran dan memecah belah intern orang-orang yang beriman serta melakukan pengintaian untuki (kepentingan) orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka benar-benar bersumpah: “Kami tidak menghendaki kecuali kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).” (At Taubah:107)
Demikianlah jaringan tentara iblis dari kalangan orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Orang-orang kafir menggunakan kekuatannya, harta dan kedudukannya, sedangkan orang-orang munafik menggunakan kelihaian kata-katanya yang berbisa untuk memojokkan dan menjatuhkan mental kaum muslimin.
Sebagaimana firman Allah : ”Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan ni’mat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu, ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu lihat, Dan Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan…. S/d …. Tipu daya.” (Al Ahzaab : 9-12)
Kreasi dan inovasi mereka pun selalu muncul untuk konspirasi jahat tersebut, sesuai dengan masa dan eranya. Tak luput, paad era kita ini isu ”Terorisme” ternyata cukup ampuh untuk memojokkan dan menjatuhkan mental kaum muslimin. Walaupun sejarah telah mencatat bahwa Allah selalu melindungi Islam dan kaum muslimin dalam berbagai fitnah dan gejolak yang mereka munculkan itu.
Terorisme bukan dari Islam
Keberadan syariat jihad fi sabilillah (perang dijalan Allah) yang demikian mulia dalam agama Islam, benar-benar sebagai monster yang mengerikan bagi orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sehingga mereka pun berupaya mengopinikan di dunia internasional sebagai terorisme. Sementara di lain pihak, ada oknum-oknum dari kaum muslimin yang berlebihan bahkan sesat di dalam memahami makna jihad fi sabillah. Sehingga dalam sudut pandang mereka yang radikal itu, bom bunuh diri, peledakan-peledakan bom di tempat keramaian yang banyak di kunjungi turis, dan aksi-aksi terror lainnya di negeri-negeri kaum muslimin merupakan bagian dari jihad fiisabillah.
(lihat rincian bahasanya pada edisi-edisi mendatang insya Allah).
Sebut saja kasus bom Bali I dan II, para aktornya yakin seyakin-yakinnya bahwa perbuatan mereka adalah jihad. Demikian pula halnya dengan Dr. Azhari, Nurdin. M. Top dan sejenisnya, mereka meyakini bahwa itu adalah jihad. Padahal tidaklah demikian ajaran yang digariskan oleh Rasulullah dan para shahabatnya. Karena ajaran Rasulullah dan para shahabatnya adalah rahmat bagi semesta alam. Lalu ajaran siapakah itu ?
Jawabannya adalah ajarannya kaum khawarij yang dinyatakan oleh Rasulullah ”Anjing-anjingnya penduduk neraka”. Dengan modal semangat keislaman yang tinggi, dan minimnya ilmu agama yang murni dari Rasulullah dan para shahabatnya. Rujukan keilmuan mereka didalam menyikapi situasi dan kondisi saat ini adalah buku-buku sayyid Qutb, Abul A’la Al Maududi, Salman Al Audah, Safar Hawali dan sejenisnya dari neo-khawarij, akhirnya timpanglah pola pikir dan gerakan-gerakan mereka.
Tak pelak, mayoritas pemerintah-pemerintah kaum muslimin di dunia ini, divonis telah murtad, para ulama’ Ahlus Sunnah abad ini divonis sebagai antek-antek Barat sementara dengan bangganya mereka mengklaim dirinya sebagai ” para mujahidin”. Jihad apakah yang mereka lakukan ?! sungguh perbuatan mereka itu lebih pantas disebut terorisme dan mereka lebih pantas disebut teroris. dari pada kebaikan yang mereka inginkan. (untuk lebih jelasnya bacalah buku ” Mereka Adalah Teroris” karya Al Ustadz Luqman bin Muhammad ba’abduh, dengan tebal 720 Halaman, terbitan pustaka Qaulan Sadida - Malang ).
Para pembaca, adanya oknum-oknum seperti diatas yang membawa lebel Islam dimanfaatkan betul oleh orang-orang kafir dan orang-orang munafik (baca: Amerika dan antek-anteknya ). ”Batalyon Opini” merekapun dengan gencarnya menebarkan isu terorisme dan kaum muslimin adalah para teroris. Hingga akhirnya tertanam suatu paradigma yang salah di tengah masyarakat, bahwa cirri-ciri teroris adalah selalu berpakaian muslim (jubah, gamis, sorban dll), berjenggot, pakaian di atas mata kaki, rajin shalat berjamaah, dan kaum wanitanya berbusana muslimah,
Subhanallah… padahal itu semua adalah tuntunan nabi, bahkan diantara konsekuensi seseorang yang mengatakan muslim atau muslimah.
Demikianlah makar musuh-musuh yang tiada henti, Namun kita yakin suatu hari pasti akan sirna. Sebagaimana firman Allah :
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu untuk menangkap, memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah lah yang menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”
(Al Anfaal:30)
Penutup
Sebagai penutup, kami (sebagai pribadi musilm) ingin menyampaikan beberapa nasehat (masukan) kepada seluruh. Kaum muslimin baik rakyat ataupun penguasa:
• 1. Seluruh komponen kaum muslimin hendaknya selalu memperdalam agama islam yang murni, yang bersumber dari Rasulullah dan para shahabatnya, dengan suatu harapan agar Allah selalu membimbing kita dalam menyikapi perubahan situasi dan kondisi atau bolak-baliknya jaman.
• 2. Kaum muslimin hendaknya bersabar dan bertawakal kepada Allah dalam menghadapi segala fitanahan murahan musuh-musuh Islam, serta tidak mudah terpengaruh dengan prinsip khawarij teroris dan penampilan ”kepahlawanan” aktor-aktor mereka. Karena meraka telah jauh menyimpang dari jalan Rasulullah.
• 3. Sebagaimana pula para penguasa kaum muslimin yang mulia baik sipil ataupun militer, hendaknya tidak mudah di provokasi dan diadu-domba dengan kaum muslimin sikap bijak, jeli dan teliti selalu dituntut sebelum ”menangkap” orang -orang yang diidentifikasikan sebagai teroris (alias tidak pukul rata). Karena semua tindakan kelak dipertanggung jawabkan dihadapan Allah Sang Raja di Raja, dan Tuhan Semesta Alam.
Semoga Allah selalu membimbing pemerintah kita diatas jalan yang lurus, menjauhkan mereka dari segala makar musuh-musuh Islam, musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya serta kaum muslimin, dan memudahkan mereka untuk menegakkan keadilan, ketentraman dan kesejahteraan umat. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
diambil dari
Penulis : Al-Ustadz Ruwaifi
peace man, :)
Langganan:
Postingan (Atom)